
KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi, mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar untuk mulai memanfaatkan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda listrik dan motor listrik, khususnya di kawasan yang ditetapkan sebagai area bebas kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD).
Langkah ini, kata Appi, merupakan bagian dari upaya Pemkot Makassar dalam mendorong perilaku dan kebijakan transportasi yang lebih berkelanjutan serta sejalan dengan semangat kota hijau (green city).
“Tidak pantas kalau di CFD petugas justru pakai motor konvensional yang mengeluarkan asap,” tegas Appi, Kamis (23/10).
Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik bukan hanya sekadar simbol efisiensi energi, tetapi juga bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan contoh nyata kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan perkotaan dari polusi udara dan kebisingan.
“Kalau pemerintah sendiri tidak memberi contoh, bagaimana kita mau ajak masyarakat ikut menjaga lingkungan? Mulai dari hal kecil seperti itu kita bisa tunjukkan perubahan,” ujarnya.
Appi menjelaskan bahwa kawasan CFD seharusnya menjadi ruang publik yang sehat, ramah keluarga, dan bebas polusi. Oleh karena itu, ia meminta Dishub memastikan seluruh kendaraan operasional yang digunakan di area tersebut tidak menyalahi prinsip ramah lingkungan.
“Kawasan CFD itu ikon kota sehat. Jadi jangan ada kendaraan yang mengganggu kenyamanan warga hanya karena belum menyesuaikan diri dengan kebijakan hijau,” tambahnya.
Selain soal kendaraan ramah lingkungan, Ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan kesejahteraan dan kondisi fisik petugas Dishub yang setiap hari bertugas di lapangan dengan risiko tinggi, mulai dari paparan panas matahari, polusi, hingga potensi kecelakaan lalu lintas.
“Terlalu banyak potensi bahaya di lapangan. Jaga kesehatan. Saya minta ini disupport, minimal vitamin untuk petugas lapangan harus tersedia,” pinta Appi.
Ia menilai dukungan kesehatan bagi petugas Dishub merupakan bentuk tanggung jawab moral pemerintah terhadap aparatur di garda terdepan pelayanan publik. Selain menjaga stamina, hal itu juga akan berdampak positif terhadap kinerja dan semangat kerja petugas di lapangan.
“Kita tidak bisa hanya menuntut mereka disiplin tanpa memperhatikan kebutuhan dasarnya. Vitamin, perlengkapan kerja yang layak, dan jam istirahat yang cukup harus dijamin,” imbuhnya.
Appi juga menegaskan bahwa kebijakan pelayanan publik yang humanis harus berjalan beriringan dengan perhatian terhadap lingkungan dan kesejahteraan pegawai. Menurutnya, profesionalisme petugas Dishub di lapangan harus ditunjang dengan fasilitas dan kondisi kerja yang mendukung.
“Pelayanan terbaik datang dari aparatur yang sehat dan bekerja dengan hati. Kalau kita ingin Dishub jadi contoh pelayanan yang tertib dan ramah, ya kita harus pastikan mereka didukung dengan baik,” tegasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari arah kebijakan Pemkot Makassar yang kini mulai menitikberatkan pada dua hal pentingnya efisiensi lingkungan melalui penggunaan energi bersih, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan publik.
Dengan dorongan tersebut, Appi berharap Dishub Makassar tidak hanya dikenal sebagai penegak ketertiban lalu lintas, tetapi juga sebagai pelopor perubahan menuju transportasi kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan