Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Dok: KabarMakassar).KabarMakassar.com – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya menghadirkan lebih banyak fasilitas olahraga demi mencetak bibit-bibit muda sepak bola di Kota Daeng.
Janji itu disampaikan saat membuka turnamen Asnawi Mangkualam Cup 2025 di Lapangan Sepak Bola Kampus UPRI, Kamis (02/10).
Menurut pria yang akrab disapa Appi itu, pembinaan sepak bola usia dini tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan infrastruktur yang memadai. Selama ini, kata dia, Makassar masih kekurangan lapangan latihan maupun sarana pendukung lainnya.
“Kami sadar infrastruktur olahraga di Makassar masih sangat minim. Karena itu Pemkot berkomitmen menambah fasilitas latihan, khususnya di Kecamatan Manggala dan wilayah lain. Ke depan, wadah pembinaan akan kita siapkan agar talenta-talenta sepak bola terus tumbuh,” tegasnya.
Appi menilai, turnamen seperti Asnawi Mangkualam Cup menjadi ruang penting untuk menjaring sekaligus membina talenta muda. Ia optimistis, dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, anak-anak yang tampil di kompetisi kelompok umur ini akan mampu menghiasi panggung sepak bola nasional.
“Kompetisi usia dini adalah kunci. Dari sinilah akan lahir pemain berkualitas yang bisa membawa nama Makassar, bahkan Indonesia, di level nasional dan internasional,” kata Appi.
Ia juga menyinggung sistem kompetisi di tanah air yang terlalu longgar terhadap pemain asing. Menurutnya, dominasi pemain asing dapat menghambat perkembangan pemain lokal.
“Saya sangat peduli pada pembinaan sepak bola. Seharusnya kita memberi ruang lebih besar bagi anak-anak kita untuk tumbuh menjadi pemain nasional,” tegasnya.
Appi memberikan penghargaan kepada panitia, keluarga besar Bahar Muharram, serta keluarga besar Asnawi Mangkualam yang turut berperan dalam penyelenggaraan turnamen. Menurutnya, sosok Asnawi adalah inspirasi nyata bagi anak-anak muda Makassar.
“Asnawi adalah contoh bahwa di usia muda, dengan kerja keras, bisa tampil luar biasa hingga dikenal luas. Anak-anak yang mencintai sepak bola harus meneladani semangat itu,” ujarnya.
Appi kemudian menitip pesan khusus kepada perangkat pertandingan agar memimpin secara adil. Ia mengingatkan, keputusan yang tidak fair justru dapat merusak pembentukan karakter pemain sejak dini.
“Kalau anak-anak sejak kecil terbiasa melihat keputusan yang tidak adil, mereka akan membawa itu sampai besar. Jadi wasit harus memimpin dengan jujur dan profesional,” pesannya.
Selain itu, Appi juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban pertandingan. Menurutnya, potensi kericuhan kerap kali datang bukan dari pemain, melainkan dari penonton.
“Ini sepak bola, bukan karate. Panitia dan aparat keamanan harus menjaga agar suasana tetap kondusif,” pungkasnya.


















































