Ilustrasi Foto Kapal Antar Pulau, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali memperjuangkan kebutuhan dasar masyarakat di wilayah kepulauan, khususnya terkait akses transportasi laut yang menjadi urat nadi kehidupan warga Kecamatan Sangkarrang.
Dalam kunjungannya ke Kantor Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, Kamis (09/10).
Appi menyampaikan langsung pentingnya dukungan pemerintah pusat dalam penyediaan sarana transportasi laut yang aman, layak, dan berkelanjutan bagi masyarakat kepulauan.
“Kami datang untuk menyampaikan langsung aspirasi masyarakat Sangkarrang. Transportasi laut ini kebutuhan mendasar mereka, karena semua aktivitas ekonomi, sosial, dan pendidikan bergantung pada kapal,” tegas Appi.
Menurutnya, hingga kini, warga di pulau-pulau seperti Barrang Lompo, Barrang Caddi, Kodingareng, dan Lanjukang masih mengandalkan kapal kecil dengan jadwal tak menentu. Kondisi ini membuat mobilitas masyarakat sangat bergantung pada cuaca dan ketersediaan armada.
“Warga sering kesulitan ketika ingin ke kota untuk berobat, bekerja, atau menjual hasil tangkapan. Kadang harus menunggu berjam-jam karena kapal tidak beroperasi jika cuaca buruk,” jelasnya.
Appi menilai, penyediaan kapal penumpang reguler dengan rute tetap antar pulau dan dari pulau ke daratan utama Makassar menjadi solusi mendesak yang perlu segera diwujudkan.
Ia berharap pemerintah pusat dapat membantu menghadirkan armada transportasi laut yang sesuai dengan karakteristik wilayah kepulauan.
“Makassar punya tiga pulau besar yang berpenghuni di Sangkarrang. Setiap harinya warga harus menyeberang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena itu, kami meminta dukungan dari Kementerian agar bisa membantu menyediakan kapal yang layak dan beroperasi secara rutin,” ujarnya.
Appi memaparkan rencana pengembangan sistem transportasi laut terpadu yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Kota Makassar.
Skema ini mencakup pengadaan kapal penumpang berukuran menengah yang dapat menampung puluhan orang dengan fasilitas keselamatan memadai.
“Perencanaan kapal akan disesuaikan dengan kondisi laut dan kebutuhan warga. Kami ingin kapal ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tapi juga menjadi penunjang kegiatan ekonomi dan logistik antar pulau,” kata Appi.
Ia menambahkan, Pemkot Makassar juga tengah menyiapkan kajian teknis mengenai rute dan kapasitas kapal, yang nantinya akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan sebagai dasar pengajuan bantuan.
“Dalam waktu dekat, kami akan sampaikan dokumen teknis dan usulan lengkap agar bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak Kementerian,” tuturnya.
Appi menekankan, transportasi laut bukan hanya urusan mobilitas, melainkan bagian dari strategi pemerataan pembangunan. Menurutnya, masyarakat pulau harus merasakan kehadiran pemerintah dalam bentuk layanan publik yang konkret dan berkelanjutan.
“Selama ini masyarakat Sangkarrang sudah sangat sabar dengan kondisi transportasi yang terbatas. Karena itu, kami ingin memastikan mereka juga mendapat perhatian yang sama seperti warga di daratan,” ungkapnya.
Menutup kunjungannya, Appi menyampaikan optimisme bahwa perjuangan ini akan menghasilkan kabar baik bagi masyarakat pulau. Ia berharap kapal penghubung reguler antar pulau di Sangkarrang dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat.
“Insyaallah, setelah kunjungan ini kami optimistis ada tindak lanjut nyata dari Kementerian. Transportasi laut yang layak adalah hak warga kepulauan, dan kami akan terus perjuangkan sampai terwujud,” pungkasnya.
Dalam kunjungan ini, Appi didampingi Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, dan Ketua Tim Ahli Pemkot, Andi Hudli Huduri. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar Pemerintah Kota Makassar untuk memastikan konektivitas antar pulau sebagai fondasi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
