Appi Resmikan Kurikulum Muatan Lokal Demi Jaga Nilai Siri’ dan Sipakatau

2 weeks ago 18
Appi Resmikan Kurikulum Muatan Lokal Demi Jaga Nilai Siri’ dan SipakatauWali Kota Makassar, Munafri Arifuddin Bersama Siswa Usai Peluncuran Kurikulum Muatan Lokal jenjang SD, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar resmi meluncurkan Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari upaya menjaga nilai-nilai budaya daerah, seperti Siri’, Sipakatau, dan Sipakainge’ agar tetap hidup di tengah modernisasi.

Peluncuran ini berlangsung di Museum Kota Makassar, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-418 Kota Makassar, Jumat (7/11).

Kurikulum ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter lokal sejak dini. Dengan kolaborasi bersama Universitas Negeri Makassar (UNM), program ini diharapkan membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak, berbudaya, dan berakar kuat pada identitas daerahnya.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga tentang pembentukan moral dan karakter anak bangsa.

“Melalui kurikulum muatan lokal, kami ingin sekolah menjadi ruang belajar yang menumbuhkan nilai sopan santun, saling menghargai, dan kebersamaan. Percuma pintar kalau tidak berakhlak,” tegas Appi.

Ia menjelaskan, lahirnya gagasan ini dilatarbelakangi keprihatinan atas semakin pudarnya nilai-nilai budaya Makassar dalam kehidupan masyarakat modern. Menurutnya, masyarakat kini mulai kehilangan jati diri yang dulu dikenal santun, saling menghormati, dan berjiwa gotong royong.

“Kita sudah jarang melihat nilai-nilai Siri’ na Pacce diterapkan. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan agar bisa dihidupkan kembali dalam pendidikan formal,” ujar.

Appi menilai, museum sebagai lokasi peluncuran kurikulum ini memiliki makna simbolik yang dalam. Ia menyebut museum bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang pembelajaran yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

“Hari ini kita berada di Museum Kota Makassar, tempat yang menjadi kebanggaan kita semua. Museum ini adalah simbol sejarah dan identitas kota yang terus kita rawat agar generasi mendatang tidak kehilangan akar budayanya,” jelasnya.

Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan berencana menjadikan program ini sebagai pilot project di seluruh kecamatan. Tidak hanya di tingkat SD, tetapi juga akan diperluas ke jenjang SMP sebagai bentuk kesinambungan pendidikan karakter.

“Kurikulum muatan lokal ini akan kita jadikan jembatan antara generasi sekarang dan pelajaran budaya masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena yang melintasinya adalah masa depan anak-anak kita,” tegas Appi.

Selain nilai Siri’ na Pacce, kurikulum ini juga akan menanamkan filosofi budaya Makassar lainnya, seperti Sipakatau (saling menghormati), Sipakainge’ (saling mengingatkan), dan kebiasaan Tabe’ (etika sopan santun dalam berinteraksi). Nilai-nilai ini, kata Appi, merupakan dasar pembentukan karakter masyarakat Makassar yang santun, berani, dan berbudaya.

“Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari karakter yang kuat,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news