Pelatih caretaker Ahmad Amiruddin (Kanan ujung), (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Manajemen PSM Makassar akhirnya angkat bicara terkait mundurnya Bernardo Tavares dari kursi pelatih kepala.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Sabtu (04/10), klub berjuluk Juku Eja itu mengonfirmasi bahwa kerja sama dengan pelatih asal Portugal tersebut telah berakhir.
“PSM Makassar dengan ini secara resmi mengumumkan perpisahannya dengan Bernardo Tavares sebagai Pelatih Kepala,” kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, dalam rilis tertulisnya, Sabtu (04/10).
Sulaiman menjelaskan, keputusan ini diambil dengan penuh pertimbangan dan tetap dalam suasana saling menghormati. Kendati demikian, manajemen tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik mundurnya Tavares.
Sebelumnya, Bernardo Tavares sempat mengungkapkan bahwa keputusannya meninggalkan PSM berkaitan dengan persoalan gaji dan hak finansial yang belum diselesaikan sepenuhnya oleh manajemen. Namun, klub memilih tidak menanggapi lebih jauh soal hal tersebut.
Meski berakhir dengan perpisahan, manajemen tetap memberikan penghargaan atas jasa besar Tavares selama menukangi tim. Di bawah arahannya, PSM Makassar berhasil menorehkan sejarah dengan menjuarai Liga 1 musim 2022/2023, sekaligus mengembalikan marwah klub kebanggaan Sulawesi Selatan itu di kancah sepak bola nasional.
“Klub menghormati keputusan yang telah diambil dan mengucapkan terima kasih atas segala capaian prestasi yang telah dicapai selama kurang lebih 3,5 musim perjalanannya bersama tim,” ujar Sulaiman.
Ia menambahkan, aktivitas klub akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Para pemain dijadwalkan kembali berlatih pada 10 Oktober 2025, setelah jeda kompetisi akibat FIFA International Break.
“Kegiatan operasional tim tetap berjalan normal dan fokus untuk menatap sisa pertandingan di musim kompetisi 2025/2026,” tegasnya.
Sebagai langkah sementara, manajemen menunjuk Ahmad Amiruddin sebagai pelatih caretaker. Sosok yang akrab disapa Ahmad ini bukan nama baru di kalangan suporter PSM. Ia merupakan mantan penyerang Juku Eja era 2000-an dan telah menjadi asisten pelatih Tavares sejak musim 2022.
“Asisten Pelatih, Ahmad Amiruddin, akan bertindak sebagai caretaker sampai ditetapkannya pelatih kepala yang baru,” jelas Sulaiman.
Ahmad sebelumnya juga berpengalaman di klub lain. Ia pernah menjadi asisten pelatih di Borneo FC sebelum akhirnya bergabung ke PSM bersama Tavares. Pengalamannya sebagai pemain dan pelatih muda diharapkan mampu menjaga stabilitas tim di tengah masa transisi.
Kabar perpisahan ini menimbulkan beragam reaksi di kalangan suporter. Sejumlah penggemar di media sosial menyampaikan terima kasih kepada Tavares atas dedikasi dan kerja kerasnya membawa PSM kembali ke puncak kejayaan.
Bagi sebagian besar pendukung Juku Eja, Tavares bukan sekadar pelatih, tetapi juga figur yang membangun identitas dan mental juang tim. Namun, mereka juga berharap manajemen segera mencari pelatih baru agar performa tim tidak terganggu di sisa musim kompetisi.
