Politisi PDI-P Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto. Dok. NursintaKabarMakassar.com — Wali Kota Makassar periode 2021–2025, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, menegaskan hubungannya dengan Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri, tetap akrab dan harmonis di tengah proses menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Ketua DPD PDIP Sulsel.
Ia memastikan, tak ada sedikit pun ketegangan ataupun rivalitas di antara mereka.
“Tidak ada. Tidak ada benturan-benturan. Kan yang tentukan juga dari pusat toh. Saya juga dukung beliau kok. Iya, beliau juga dukung saya. Jadi baku dukung-dukung,” ujar Danny Pomanto melalui saluran telpon, Senin (27/10).
Ia menyebut, semua calon Ketua DPD, termasuk dirinya, memiliki komitmen yang sama untuk membesarkan PDIP di Sulawesi Selatan.
“Semuanya sama. Kita ini kader PDIP. Samina wa atana. Tinggal menunggu keputusan dari pusat. Apapun hasilnya, kita ikut. Waktu Fit itu mereka bertanya Kalau saya tidak jadi siapa yang bagus, kalau saya ya pak Andi Ridwan Wittiri yang layak. Terus pas pak Andi Ridwan juga ditanya begitu, kalau beliau tidak jadi, katanya saya (Danny Pomanto) yang pantas. Jadi saling dukung saja,” jelas Danny dengan nada santai.
Ia mengaku belum lama ini bertemu Ridwan Wittiri dalam suasana nonformal, di warung kopi. Menurutnya, pertemuan itu bukan untuk membahas strategi politik atau manuver menjelang Konferda, melainkan sekadar menjaga silaturahmi sebagai sesama kader dan sahabat.
“Minggu lalu saya ngopi bareng dengan Pak Ridwan Wittiri. Iya Minggu lalu ketemu. Tidak ada bahas politik. Cuma ngopi-ngopi, santai-santai, cerita biasa saja. Kadang malah bicara bisnis, bukan politik,” ujarnya.
Danny bahkan menyebut sempat dijadwalkan makan malam bersama Ridwan Wittiri usai pertemuan mereka di warung kopi, namun tak sempat hadir karena agenda kegiatan lain.
“Sebenarnya sudah janji makan malam, tapi saya ada acara softball hari itu, jadi tidak sempat hadir, saya hubungi Pak Ridwan Wittiri, saya bilang sorry ini pak saya tidak bisa ada agenda, dan beliau juga jawab santai,” katanya.
Menurut Danny, hubungan baik dengan seluruh calon Ketua DPD lainnya juga berjalan hangat. Ia menegaskan, tidak ada blok politik atau faksi di tubuh PDIP Sulsel. Semua kader, katanya, memiliki tujuan sama, memperkuat partai dan memenangkan agenda politik ke depan.
“Sama semua. Baik dengan Pak Ridwan maupun yang lain. Tidak ada beda. Semua punya niat yang sama membesarkan PDIP. Ini bukan soal siapa yang duduk di kursi ketua, tapi siapa yang bisa memperkuat partai,” tegasnya.
Soal proses fit and proper test yang sudah digelar di Kantor DPP PDIP Jakarta, Danny menyebut belum ada pengumuman resmi dari pusat. Ia memastikan akan menunggu hasilnya dengan tenang.
Selain itu, Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Sulsel pada 24 November mendatang, menurut Danny Pomanto bukanlah ajang perebutan kursi, melainkan momentum memperkuat solidaritas partai.
“Katanya nanti tanggal 24 November baru Konferda. Saya belum dapat kabar sama sekali, jadi kita tunggu saja keputusan dari pusat,” ungkapnya.
Danny juga tak menampik bahwa Andi Ridwan Wittiri merupakan figur panutan bagi kader PDIP di Sulsel. Ia memuji kepemimpinan dan dedikasi Ridwan selama memimpin DPD.
“Pak Ridwan itu panutan. Beliau senior, punya pengalaman, dan banyak berjasa untuk partai. Saya menghormati beliau dan semua pengurus yang sudah bekerja keras,” kata Danny.
Dalam proses penjaringan, sejumlah nama memang disebut-sebut ikut dalam bursa calon Ketua DPD PDIP Sulsel. Selain Danny Pomanto dan Andi Ridwan Wittiri, ada pula Sekretaris DPD Rudi Pieter Goni, Wakil Ketua Andi Ansari Mangkona, Bendahara Alimuddin, Ketua Bappilu Risfayanti Muin, serta anggota DPRD Luwu Andi Admiral Kaddiraja.
Namun bagi Danny, siapapun yang ditetapkan oleh DPP nanti, ia berharap keputusan itu menjadi awal penguatan mesin partai di Sulsel.
“Apapun hasilnya, kita semua satu barisan. PDIP itu rumah besar yang harus dijaga bersama,” tutupnya
