Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) DIY sekaligus Penghageng NityabudayaKraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara saat memberikan penjelasan terkait perhelatan Jogja Cultural Wellness Tourism (JCWF) 2024, Rabu (30/10/2024). - Istimewa.
Harianjogja.com, JOGJA—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memaksimalkan upaya pengembangan pariwisata berbasis tematik untuk menarik wisatawan pada bulan tertentu. Salah satunya Bulan November digalakkan menjadi wellness tourism bersamaan dengan digelarnya Jogja Cultural Wellness Tourism (JCWF) 2024.
Berdasarkan situs Dinkes DIY Wellness tourism merupakan tren yang menarik yang menawarkan peluang untuk mencapai keseimbangan dan kesejahteraan melalui perjalanan berfokus pada perawatan diri. Selain memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental, wellness tourism juga memberikan kesempatan untuk terhubung dengan alam, memahami budaya baru, dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri.
BACA JUGA : Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) DIY sekaligus Penghageng Nityabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengatakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata telah menjadi DIY menjadi salah satu destinasi prioritas wellness tourism, selain Solo dan Bali. Oleh karena itu, DIY perlu menjadikan secara khusus tematik wellness tersebut sebagai salah satu daya tarik wisata, yang secara khusus diambil pada Bulan November.
"Harapannya setiap bulan ada tematik tertentu untuk mengundang daya tarik wisata, sehingga November akan kita jadika untuk tematik wellness tourism dengan digelarnya JCWF 2024. Tematik ini sangat penting untuk menyeimbangkan antara high session dan low session," kata Bendara, Rabu (31/10/2024).
Ia berharap ke depan travel agent memiliki paket khusus yang bisa ditawarkan kepada calon wisatawan berkaitan dengan wellness tourism di Jogja. Mengingat di DIY sangat banyak potensi wellness tourism yang bisa disuguhkan kepada wisatawan dan berbeda dengan daerah lain.
"Jika Bali terkenal dengan Trihita Karana sebagai basis budaya untuk pariwisatanya. Jogja juga punya Hamemayu Hayuning Bawono, Sangkan Paraning Dumadi dengan sumbu filosofinya. Kami ingin mengangkat welness ini berakar dari budaya Jawa, khususnya Kasultanan Ngayogyakarta," ucapnya.
BACA JUGA : Tips Memilih Bus Pariwisata yang Aman untuk Wisata
Sejumlah akar budaya yang bisa menjadi inspirasi wellness tourism di Jogja di antaranya tradisi Mubeng Beteng, di mana kegiatan itu diikuti dengan cara berjalan kaki. GKR Bendara mengakui tradisi Mubeng Beteng memang aktivitas sakral sehingga tidak semata-mata wisatawan untuk bergabung. Meski demikian aktivitas itu menjadi inspirasi wellness dan bisa digelar di waktu berbeda di area Jeron Beteng.
Adapun sejumlah agenda JCWF 2024 antara lain:
Sabtu 2 November 2024 :
Lokasi Pantai Glagah Kulonprogo dengan acara pembukaan dan sunset yoga
Sabtu 9 November 2024
Lokasi Desa Wota Wati Gunungkidul dengan acara penanaman pohon
Lokasi Jeron Beteng dengan acara Walking Meditation
Sabtu 16 November 2024
Lokasi Nawang Jagad Sleman dengan acara Moonlight Meditation
Sabtu 23 November 2024
Lokasi Bumi Langit Bantul dengan acara Healthy Eat
Sabtu 30 November 2024
Lokasi Kotabaru dengan acara Spogomi (jalan kaki 5 km sambil memungut sampah) dan penutupan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News