
KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus memperkuat komitmen dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni dengan menggerakkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpartisipasi aktif dalam program bantuan sosial melalui pemotongan gaji sebesar 2,5 persen.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, memastikan kebijakan tersebut telah berjalan efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat penerima manfaat. Ia menegaskan, pemotongan gaji tidak hanya berlaku bagi ASN biasa, tetapi juga mencakup dirinya sebagai bupati, wakil bupati, sekretaris daerah, pimpinan SKPD, hingga staf.
“Ini bentuk kepedulian kita semua terhadap masyarakat. Siapa lagi yang akan memperhatikan masyarakat kalau bukan kita sendiri. Karena itu kami pastikan seluruh ASN yang ikut berkontribusi melalui Baznas ini benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Husniah Talenrang, Sabtu (18/10).
Bupati Husniah menyambangi sejumlah titik penerima bantuan, termasuk rumah Suardi, warga Kelurahan Mataallo, Kecamatan Bajeng, yang menjadi penerima program bedah rumah. Rumah sederhana milik Suardi yang dulunya beralaskan tanah kini tengah direnovasi agar lebih layak huni.
“Dulu rumahnya masih tanah dan atapnya bocor. Alhamdulillah sekarang sudah dalam proses penyelesaian dan sebentar lagi bisa ditempati dengan nyaman,” tutur Bupati perempuan pertama di Gowa itu.
Selain program bedah rumah, pemerintah juga menyalurkan bantuan Zmart, yakni bantuan modal usaha mikro yang ditujukan agar keluarga penerima bisa mandiri secara ekonomi. Dalam kesempatan itu, Husniah juga membantu pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi anak Suardi yang menderita kelainan jantung bawaan.
“Kami ingin agar bantuan ini tidak hanya bersifat konsumtif, tapi juga bisa menggerakkan kemandirian ekonomi keluarga. Karena itu, bantuan usaha seperti Zmart akan terus kami perkuat,” tambahnya.
Bupati Husniah kemudian melanjutkan kunjungan ke rumah Dg Sijaya di Kelurahan Limbung, Kecamatan Bajeng, yang telah menerima bantuan Zmart beberapa bulan lalu.
Katanya, Dg Sijaya bersama istrinya kini mengelola usaha kecil hasil bantuan tersebut dan mampu menambah penghasilan keluarga hingga Rp150 ribu per hari.
“Alhamdulillah dengan adanya bantuan Zmart ini setidaknya bisa menambah penghasilan kami di luar kerja harian. Ini sangat membantu dan menjadi berkah bagi keluarga kami,” ucap Husniah menirukan Dg Sijaya.
Titik terakhir yang dikunjungi adalah rumah Dg Saturi di Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong, yang juga menjadi penerima program bedah rumah. Proses pembangunan telah rampung, dan rumah tersebut kini telah ditempati oleh keluarga penerima manfaat.
Menurut Bupati Husniah, keberhasilan program bantuan sosial di Gowa tidak lepas dari kolaborasi Baznas Kabupaten Gowa dan Tim Lacak, yang aktif menelusuri warga miskin ekstrem agar bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran.
“Program ini bukan hanya sekadar bantuan, tapi wujud gotong royong ASN dan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Kita ingin memastikan setiap bantuan yang turun betul-betul sampai ke tangan warga yang paling membutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Gowa Sujjadan, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa sinergi antarinstansi akan terus diperkuat untuk menjaga transparansi dan efektivitas program.
“Kami melakukan pendataan dan pemantauan secara rutin agar tidak ada penerima ganda dan semua terukur dampaknya,” kata Sujjadan.
Dengan langkah nyata ini, Pemkab Gowa berharap angka kemiskinan ekstrem dapat terus menurun, sejalan dengan visi Bupati Husniah Talenrang untuk menjadikan Gowa sebagai daerah yang inklusif, peduli, dan berkeadilan sosial.