Dokter Hasto Wardoyo, calon Walikota Yogyakarta mengikuti diskusi bertajuk Sustainability Through Local Election, Bedah Visi Misi Calon Bupati/Walikota se-DIY bersama kandidat, akademisi dan masyarakat sipil yang diselenggarakan dalam Bulaksumur Roundtable Forum ; The Clinics di kampus Universitas Gadjah Mada, Rabu, 30/10 - 2024.
JOGJA–Paslon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta nomor urut 2 menegaskan pentingnya membangun kota Yogyakarta ke depan berfokus menciptakan kualitas sumber daya manusia unggul guna membawa rakyat lebih sejahtera.
Dokter Hasto Wardoyo, calon Walikota Yogyakarta menegaskan hal tersebut di sesi, diskusi bertajuk Sustainability Through Local Election, Bedah Visi Misi Calon Bupati/Walikota se-DIY bersama kandidat, akademisi dan masyarakat sipil yang diselenggarakan dalam Bulaksumur Roundtable Forum ; The Clinics di kampus Universitas Gadjah Mada, Rabu, 30/10/2024.
"Membangun berbasis manusia, bagaimana menyiapkan manusia unggul untuk Indonesia maju dari Yogyakarta. Sesuai dengan visi dan misi dalam Jogja Hasta Mulia telah tetapkan program berkaitan peningkatan kualitas SDM, menganggur atau tidak. Tentu saja ada dinamika yang harus diselesaikan, percepatan penyelesaian sampah penting jadi prioritas, menciptakan lingkungan hunian sehat berdampak pada kualitas SDM Yogyakarta ke depan," kata Dokter Hasto Wardoyo, calon Walikota Yogyakarta.
Secara khusus, pasangan nomor urut 2 berterima kasih atas diskusi yang telah digelar untuk lebih mengelaborasi visi dan misi paslon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta di pilkada 2024.
"Ini hal yang bagus, universitas elaborasi tiap gagasan calon. Senang, diskusi seperti ini, banyak masukan dan komentarnya juga dari profesor, jeli dan bisa jadi bekal ke depan," kata dokter Hasto Wardoyo.
Merespon kondisi upah rendah, dokter Hasto Wardoyo menyebutkan hal itu bisa terjadi karena kondisi berlimpah peminta kerja, sehingga dikasih berapapun ya diterima.
"Hukum pasar, yang terjadi berkaitan dengan upah rendah di Yogyakarta. Maka ke depan, Hasto Wawan akan mereplikasi yang mikro agar tak bergantung dan mampu bekerja mandiri, menjadi pengusaha sendiri. Kalau mau segini, ada posisi tawar," kata dokter Hasto Wardoyo.
Sejumlah persoalan publik secara bergiliran memang disampaikan mulai permasalahan korupsi, isu penataan kawasan, transportasi publik, masalah akses perekonomian, pariwisata, isu lingkungan, urusan akses pendidikan sampai sorotan upah rendah dan mahalnya harga tanah dan rumah yang tak terjangkau.
Melalui forum yang digagas untuk beri ruang dialog, seluruh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyarta memberikan paparan atas misi dan visi yang telah dibuat.
"Fokus urusan sampah, yang pokok flow dan sampah harus terkelola, ibarat tubuh kalau bertumpuk bikin tidak sehat," kata dokter Hasto Wardoyo.
Prof Amalinda Savirani dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM menyoroti bagaimana situasi Yogyakarta yang kini hadapi situasi suhu udara yang bikin gerah, hunian mahal, upah murah yang jadi masalah kaum muda dan mahasiswa setelah lulus kelak."Sorotan juga bagaimana kelola sampah dari hulu sampai hilir. Sampah plastik yang diproduksi perusahaan besar jadi problem di hulu yang penting ada regulasi, kebijakan seperti apa ke depan," kata Amalinda Savirani. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News