 Gerakan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan dan Terintegrasi di SMAN 16 Makassar (Dok: Ist).
Gerakan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan dan Terintegrasi di SMAN 16 Makassar (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesadaran politik generasi muda.
Melalui program Gerakan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan dan Terintegrasi (GREBEG), KPU menggelar sosialisasi pendidikan pemilih bagi pemula di SMA Negeri 16 Makassar, Kamis (30/10).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi KPU untuk mencegah apatisme politik di kalangan pelajar dan memperkuat fondasi demokrasi sejak dini. Para siswa SMA Negeri 16 Makassar tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung interaktif dan inspiratif.
Anggota KPU Kota Makassar, Sapri, menjelaskan bahwa keterlibatan pemilih muda dalam proses demokrasi bukan hanya sebatas memberikan suara di bilik TPS, tetapi juga mencakup kesadaran sebagai warga negara yang kritis dan bertanggung jawab.
“Kami datang untuk mengajak adik-adik memahami bahwa masa depan bangsa ada di tangan kalian. Gunakan hak pilih secara cerdas, kenali calon pemimpin melalui rekam jejak, visi, dan misi mereka,” ujar Sapri yang juga menjabat sebagai Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Makassar.
Ia menambahkan, rendahnya partisipasi pemilih muda kerap disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran suara mereka dalam menentukan arah kebijakan publik. Karena itu, KPU berupaya hadir langsung di sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman yang kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Sementara itu, Muh. Abdi Goncing, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Makassar, menegaskan pentingnya membangun budaya demokrasi di lingkungan pendidikan. Menurutnya, sekolah merupakan tempat yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai demokratis secara berkelanjutan.
“Kami tidak hanya bicara soal cara memilih, tapi juga bagaimana membangun karakter demokratis. Sekolah bisa menjadi miniatur sistem demokrasi, tempat siswa belajar jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
KPU Makassar, lanjut Abdi, juga membuka ruang kolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengembangkan kegiatan pendidikan demokrasi secara rutin. Upaya ini diharapkan dapat membentuk siswa yang tidak hanya paham proses pemilu, tetapi juga aktif mengawal nilai-nilai integritas dan keadilan sosial di masyarakat.
KPU Makassar berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat partisipasi politik yang positif di kalangan pelajar. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, KPU berupaya memastikan bahwa generasi muda Makassar tidak sekadar menjadi pemilih pasif, tetapi agen perubahan dalam menjaga demokrasi yang berintegritas.
“Kami ingin membangun generasi pemilih yang rasional dan berkarakter. Mereka bukan hanya datang ke TPS, tapi juga memahami nilai suara yang mereka berikan bagi masa depan daerah dan bangsa,” tutup Abdi.
















































