ilustrasi (dok. Kabar Makassar)KabarMakassar.com — Cuaca hujan yang mengguyur wilayah Sulawesi Selatan dalam dua hari terakhir menandai adanya fenomena atmosfer berskala global. Masyarakat mulai merasakan peningkatan curah hujan yang tidak biasa.
Ketua Tim Bidang Meteorologi BMKG Wilayah IV-Makassar Rizky Yudha Pahlawan memberikan penjelasan terkait fenomena yang kini terjadi. Fenomena ini disebut memiliki dampak signifikan bagi kondisi cuaca di wilayah Sulsel.
“Ya, jadi memang untuk dua hari terakhir ini kami lihat adanya fenomena global yang dinamakan dengan MJO atau Madden-Julian Oscillation yang bergerak masuk ke wilayah Indonesia di kuadran keempat menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mendapat peningkatan curah hujan termasuk di wilayah Sulawesi Selatan,” katanya, Senin (27/10).
Madden Julian Oscillation atau MJO merupakan suatu gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30-60 hari. Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.
Menurut BMKG, curah hujan yang turun tidak hanya bersifat ringan. Pada beberapa wilayah, hujan bahkan mencapai kategori sangat lebat hingga ekstrem.
Kondisi tersebut menandakan adanya dominasi udara basah yang cukup kuat di atmosfer Sulsel. Fenomena inilah yang meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi.
“Dua hari terakhir ini kondisi cuaca di Sulawesi Selatan umumnya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, bahkan di beberapa wilayah dalam kategori curah hujan sangat lebat bahkan ekstrim. Curah hujan dengan kategori ekstrim atau curah hujan lebih dari 150 mm dalam satu hari ini terpantau di Kabupaten Barru,” sebutnya.
Kata Rizky, sejumlah wilayah lain di Sulsel juga terdampak intensitas hujan tinggi. BMKG mencatat beberapa area yang masuk kategori sedang hingga sangat lebat terus meluas.
“Untuk wilayah lainnya masih dalam kategori sedang hingga sangat lebat contohnya seperti di wilayah Makassar, kemudian Maros, Pangkep, di wilayah Sulsel bagian utara ini hanya dalam kategori sedang hingga lebat, kecuali di wilayah Barru tadi yang curah hujannya sampai dalam kategori ekstrim,” jelas Rizky.
Rizky menegaskan bahwa hujan masih akan mendominasi cuaca Sulsel dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk mengantisipasi potensi banjir maupun genangan.
Terutama di wilayah rawan yang sering terdampak hujan intens di musim hujan. Perubahan dinamika cuaca harus terus dipantau oleh pemerintah daerah.
“Untuk cuaca beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. hujan dengan intensitas sedang khususnya terjadi di Sulawesi Selatan bagian utara dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan seperti wilayah Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai,” pungkasnya.
BMKG juga menjelaskan bahwa MJO bersifat sementara dan akan terus bergerak ke timur. Meski begitu, selama MJO aktif di wilayah Indonesia, curah hujan cenderung tetap meningkat. Warga diimbau untuk mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG.
“Ya, MJO masih beberapa hari ke depan masih diprediksi masih berada di wilayah Indonesia dan akan terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah timur,” pungkasnya.


















































