CEO Yappay, Andi Febyan Jaya (Vest Putih), (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com – Perjalanan Yappay, brand roti bakar lokal asal Makassar, menjadi salah satu kisah sukses yang inspiratif di dunia kuliner Sulawesi Selatan.
Berawal dari sebuah gerobak kecil di Jalan Urip Sumoharjo pada tahun 2017, kini Yappay menjelma menjadi jaringan bisnis F&B dengan 21 outlet yang tersebar di Makassar, Gowa, hingga Bulukumba.
Di tengah ketatnya persaingan dan badai pandemi Covid-19, Yappay tidak hanya bertahan, tetapi terus tumbuh dan memperluas pasar.
CEO Yappay, Andi Febyan Jaya, mengenang bagaimana usaha itu dimulai dari langkah sederhana namun penuh keyakinan. Di usia 30 tahun, ia kini memimpin salah satu brand roti bakar paling dikenal di Makassar.
“Awalnya hanya gerobak. Satu lampu, satu meja, dan keberanian untuk mulai,” tuturnya mengenang masa awal usaha.
Yappay mencuri perhatian bukan karena ukurannya, tetapi karena cita rasa dan konsistensi inovasi. Dari gerobak sederhana, Yappay bertransformasi menjadi store kekinian yang menghadirkan roti bakar dengan tampilan dan cita rasa yang lebih modern.
Tidak hanya roti bakar, Yappay kini menyediakan berbagai jenis minuman, termasuk Tea Series, Fresh Series, Milk Series, hingga Biscuit Series, lengkap dengan beragam topping seperti oreo, milo, dan boba. Harga minumannya pun ramah di kantong, mulai dari Rp 6 ribu.
Ekspansi Yappay berjalan perlahan namun pasti. Menurut Febyan, perusahaan selalu menyesuaikan pembukaan cabang baru dengan kondisi keuangan.
“Kami punya target tiap tahun, tapi tidak memaksa. Semua disesuaikan kemampuan perusahaan,” ujarnya.
Kini, lokasi-lokasi strategis seperti Jalan Pongtiku, Mannuruki, BTP, hingga beberapa titik di Kabupaten Gowa telah menjadi rumah bagi outlet Yappay. Total sekitar 10 store besar beroperasi aktif, sementara cabang lainnya terus berkembang di berbagai daerah.
Tahun depan, Yappay menargetkan ekspansi lebih luas.
“Target go internasional, tapi sebelum itu kita go Sulawesi dulu sambil pembenahan sistem,” kata Febyan.
Target itu bukan tanpa dasar. Pada 2021, Yappay mendirikan PT Yappay Jaya Indonesia, kantor pusat sekaligus pabrik produksi bahan dasar roti yang memperkuat rantai pasok perusahaan. Pada awal 2023 saja, sudah ada 15 toko aktif, dengan rencana pembukaan cabang ke-16 pada saat itu.
Di balik kesuksesan Yappay, tersimpan filosofi yang sederhana namun kuat. Nama ‘Yappay’ berasal dari dua kata, Sayap (Yap) dan Payung (Pay). Sayap melambangkan cita-cita dan harapan untuk terus tumbuh, sementara payung berarti perlindungan dan kebermanfaatan.
“Kami ingin menjadi sayap yang membawa usaha ini terbang lebih tinggi sekaligus payung bagi banyak orang. Dari tahun ke tahun, kami jadi payung bagi 100 lebih karyawan,” kata Febyan.
Saat ini, Yappay memberdayakan lebih dari 100 pekerja. Dampaknya bukan hanya memperkuat operasional bisnis, tetapi juga membuka lapangan kerja baru serta membantu perekonomian masyarakat sekitar. Filosofi “payung” itu benar-benar terwujud dalam pemberdayaan karyawan dan komunitas lokal.
Untuk produk, Yappay terus berinovasi. Varian roti bakarnya sangat beragam, mulai dari Yappay Mix (coklat + keju), vanilla tiramisu, hingga varian Yappay Single seperti strawberry atau blueberry. Ada pula Yappay Premium, Yappay Asin, hingga Yappay Spesial, dengan harga mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu.
Dari gerobak kecil yang hidup dari semangat anak muda, Yappay kini berdiri sebagai brand yang matang, modern, dan visioner. Perjalanan ini menjadi bukti bahwa inovasi, konsistensi, dan filosofi bisnis yang kuat dapat mengubah usaha kecil menjadi perusahaan besar dengan jangkauan luas.
Yappay bukan sekadar roti bakar. Ia adalah cerita tentang mimpi yang tumbuh, sayap yang mekar, dan payung yang membuka perlindungan bagi banyak orang. Sebuah kisah inspiratif dari Makassar untuk Indonesia.


















































