Debit Air Menurun, Perumda Air Minum Makassar Siagakan Armada Tangki 24 Jam

1 month ago 23
Debit Air Menurun, Perumda Air Minum Makassar Siagakan Armada Tangki 24 JamBendungan Leko Paccing (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Penurunan debit air baku dari Bendungan Leko Paccing mulai menimbulkan dampak nyata terhadap produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) II milik Perumda Air Minum Kota Makassar.

Dalam beberapa pekan terakhir, volume air yang mengalir ke instalasi tersebut terus berkurang hingga mendekati titik nol, akibat kemarau panjang dan suhu ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan.

Plt Kepala Seksi IPA I dan II Perumda Air Minum Makassar, Nanna, menjelaskan bahwa kondisi ini menyebabkan kapasitas produksi air bersih di IPA II turun hingga hampir separuh dari kondisi normal.

“Saat ini aliran dari Bendungan Leko Paccing sudah tidak lagi sampai ke IPA II. Kami hanya mengandalkan pasokan dari Intake Moncongloe sekitar 600–700 liter per detik dan Intake Mallengkeri 250 liter per detik,” ujarnya, Kamis (09/10).

Padahal, untuk beroperasi optimal, IPA II membutuhkan sedikitnya 1.000 liter per detik air baku. Akibatnya, sejumlah wilayah layanan seperti Wilayah I, II, III, dan sebagian Wilayah V mengalami penurunan tekanan air hingga distribusi yang tidak stabil.

Meski demikian, Perumda Air Minum Makassar memastikan bahwa layanan kepada pelanggan tetap dijaga dengan melakukan momen distribusi bergilir dan manuver jaringan, agar aliran air tetap menjangkau seluruh pelanggan.

Fenomena penurunan debit ini disebut bukan sekadar persoalan lokal, tetapi merupakan imbas dari kemarau panjang yang kini melanda banyak daerah. Bendungan Leko Paccing yang biasanya mengandalkan aliran sungai alami mengalami penyusutan volume hingga ke level kritis.

“Ini sudah menjadi pola tahunan ketika curah hujan rendah dan suhu meningkat tajam. Tapi tahun ini penurunannya lebih cepat dari biasanya,” kata Nanna.

Kabar baiknya, sejak dua hari terakhir wilayah hulu Leko Paccing mulai diguyur hujan. Debit air baku pun menunjukkan tanda-tanda peningkatan meski belum signifikan. “Kondisi sudah sedikit membaik, tapi belum cukup untuk menjamin stabilitas pasokan. Kami tetap melakukan pemantauan harian,” tambahnya.

Sementara itu, IPA lainnya seperti IPA I, III, IV, dan V masih beroperasi normal. Debit air dari Bendungan Bili-Bili pun dilaporkan aman dan stabil. Namun, keterbatasan jaringan pipa membuat air dari Bili-Bili belum bisa disalurkan langsung ke area layanan IPA II.

“Kendala teknisnya, jaringan kita belum terkoneksi antara IPA V ke wilayah pelayanan I dan II. Ini yang menjadi tantangan utama,” jelas Nanna.

Menyikapi situasi ini, Perumda Air Minum Makassar menyiagakan 15 unit mobil tangki yang beroperasi setiap hari untuk melayani pelanggan terdampak. Mobil-mobil tersebut disebar ke titik-titik prioritas, terutama wilayah yang mengalami tekanan air rendah dan kesulitan aliran di jam puncak.

Kasi Humas Perumda Air Minum Makassar, Hasan, mengatakan bahwa sistem permintaan air tangki kini dibuat lebih cepat dan berbasis wilayah.

“Warga bisa langsung mengajukan permintaan ke kantor pelayanan wilayah sesuai domisili. Kami upayakan tangki segera turun tanpa waktu tunggu lama,” ujarnya.

Masyarakat juga dapat mengajukan permintaan air bersih melalui surat pengantar RT atau langsung lewat nomor pengaduan resmi 0811 464 1123.

“Semua armada kami kerahkan penuh setiap hari. Langkah ini untuk memastikan warga tetap mendapatkan layanan air bersih meskipun pasokan dari sumber utama berkurang,” tegas Hasan.

Perumda Air Minum Makassar juga terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk BPBD dan Dinas PU, guna mencari solusi teknis jangka menengah jika kondisi kemarau masih berlanjut hingga akhir tahun. Upaya jangka panjang seperti interkoneksi jaringan antar-IPA dan diversifikasi sumber air baku menjadi fokus agar ketahanan air Kota Makassar tetap terjaga.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news