Harianjoga.com, BANTUL —Desa sebagai ujung tombak aktivitas warga terutama pertanian didorong untuk menjadi pilar utama ketahanan pangan. Hal ini dimulai dengan aksi penanaman padi di Bulak Kweden, Trirenggo, Kabupaten Bantul, Kamis (10/4/2025).
Aksi kolaborasi antara berbagai sektor berupa organisasi tani dan pemerintah setempat ini diharapkan bisa memacu semangat desa lain di Bantul untuk menggenjot produksi pertanian terutama komoditas padi.
"Aksi penanaman padi ini merupakan salah satu ikhtiar membumikan ketahanan pangan sebagai pilar utama kesejahteraan nasional," kata Ketua DPD Perempuan Tani HKTI DIY, Dwi Susilawati.
BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan, Polri Tanam Jagung di Bantul
Menurutnya, perlu sebuah gerakan sosial mandiri yang berdiri di atas fondasi profesi agrikultur dan semangat pemberdayaan pedesaan untuk mencapai ketahanan pangan. “Kami mengajak insan tani untuk mendongkrak kesejahteraan mereka melalui percepatan pembangunan sektor pertanian,” kata Dwi.
Dwi menjelaskan, aksi penanaman padi itu juga menjadi refleksi kolektif atas urgensi kolaborasi antara pemerintah, petani, dan komunitas tani dalam menjawab tantangan agrikultur ke depan, terutama soal bahan pangan pokok masyarakat.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih sebelumnya menyampaikan, alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah setempat jadi tantangan sektor pertanian untuk mencapai ketahanan pangan. Namun, ia menegaskan bahwa produktivitas pertanian tetap menjadi prioritas.
“Meski lahan menyempit, produktivitas meningkat. Target tanam tahun ini sebesar 34.546 hektare, padahal lahan yang tersedia hanya sekitar 14.000 hektare. Kuncinya adalah teknologi. Dengan inovasi, bahkan ada lahan yang bisa panen empat kali dalam setahun,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News