Ilustrasi RT/RW (Dok : KabarMakassar)KabarMakassar.com — Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Udin Saputra Malik, mengingatkan Pemerintah Kota Makassar untuk mewaspadai potensi gesekan di tingkat akar rumput menjelang pelaksanaan pemilihan ketua RT/RW serentak yang dijadwalkan pada 3 Desember 2025 mendatang.
Menurutnya, pemilihan di level masyarakat paling bawah ini harus menjadi ajang demokrasi yang sehat, bukan arena persaingan politik atau adu pengaruh yang justru memicu konflik sosial.
“Karena ini pemilihan serentak di tingkat akar rumput, potensi gesekannya jauh lebih besar. Jadi pemerintah harus memastikan prosesnya berjalan kondusif, transparan, dan dipahami oleh masyarakat,” ujar Udin di Makassar, Rabu (12/11).
dr Udin menekankan bahwa tahap sosialisasi dan edukasi teknis pelaksanaan pemilihan RT/RW harus dilakukan lebih gencar agar tidak menimbulkan misinformasi di lapangan.
Ia mengungkapkan, belum lama ini beberapa isu yang sempat beredar seperti kewajiban memiliki rekomendasi partai politik, melunasi pajak bumi dan bangunan (PBB), atau iuran sampah menyebabkan kebingungan di masyarakat.
“Kemarin sempat heboh soal syarat-syarat yang sebenarnya tidak ada dasar hukumnya, seperti harus ada rekomendasi partai atau wajib lunas PBB. Itu tidak benar. Jadi pemerintah harus beri pemahaman yang jelas supaya masyarakat tidak salah paham,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh perangkat pemerintah, mulai dari lurah hingga panitia pelaksana di tingkat kecamatan, memahami teknis pemilihan secara utuh, termasuk kesiapan logistik dan administrasi agar proses berjalan lancar.
“Jangan sampai panitia di bawah juga tidak paham mekanisme atau prosedurnya. Itu bisa menimbulkan masalah teknis di lapangan,” tambahnya.
Selain penguatan sosialisasi, Udin juga mendorong agar masyarakat mengedepankan budaya musyawarah dan mufakat dalam menentukan calon RT/RW. Menurutnya, meski akan dilakukan pemilihan serentak model kesepakatan bersama akan lebih baik daripada harus diakhiri dengan kompetisi yang berpotensi memicu konflik antarwarga.
“Saya selalu bilang, kalau bisa diselesaikan lewat musyawarah harus diselesaikan, meskipun nantinya tetap dipilih lewat pemilihan serentak. Agar pada saat Pemilihan RT/RW seharusnya jadi ajang silaturahmi, dan contoh demokrasi bukan ajang perpecahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Politisi muda PDIP itu berharap agar pemilihan RT/RW serentak pada 3 Desember 2025 dapat berjalan aman, tertib, dan damai. Ia menegaskan, esensi dari pemilihan di tingkat akar rumput adalah membangun partisipasi, kebersamaan, dan semangat pelayanan masyarakat, bukan memperluas konflik sosial.
“RT dan RW itu bukan jabatan untuk berkuasa, tapi untuk melayani. Kalau niatnya pengabdian, maka pemilihannya juga akan berjalan damai,” pungkasnya.


















































