Digelar 3 Desember, Appi Minta Warga Tak Asal Pilih Ketua RT/RW

1 week ago 16

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, menegaskan agar warga tidak asal memilih Ketua RT dan RW dalam pemilihan serentak yang digelar awal Desember mendatang.

Ia meminta masyarakat memilih sosok yang siap bekerja keras, memiliki integritas, dan mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah di tingkat lingkungan.

Menurutnya, menjadi Ketua RT atau RW bukan sekadar jabatan, tetapi bentuk pengabdian yang menuntut kerja nyata di lapangan.

“Jadi Ketua RT itu capek, pasti capek. Kalau mau jadi Ketua RT tapi tidak mau capek, jangan. Akan banyak tugas yang harus turun ke bawah dan tereksekusi dengan baik,” tegas Appi, Selasa (11/11).

Ia menegaskan, RT dan RW adalah bagian dari sistem pemerintahan yang berfungsi menghubungkan program pemerintah dengan masyarakat. Karena itu, dukungan dan kinerja mereka sangat menentukan keberhasilan berbagai program sosial maupun pembangunan di tingkat kota.

“Yang kita butuhkan adalah RT/RW yang bisa menjadi bagian dari pemerintah, melaksanakan tugas-tugas pokok, dan memastikan program unggulan pemerintah benar-benar sampai ke masyarakat. Jangan sampai sudah terpilih, tapi tidak support,” ujarnya.

Appi menyoroti masih adanya hambatan dalam penyaluran bantuan sosial karena data warga miskin yang tidak tersampaikan dengan baik di tingkat RT/RW. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan pentingnya memilih pemimpin lingkungan yang memiliki integritas dan kejujuran.

“Sangat naif kalau ada program yang tidak sampai ke warga karena buntu di Ketua RT atau RW. Kalau data miskin tertahan, kasihan masyarakat yang seharusnya dapat bantuan tapi tidak bisa karena datanya tidak clear,” tegasnya.

Ia juga menolak keras adanya praktik pilih kasih atau diskriminasi di lingkungan masyarakat. Ketua RT dan RW, kata Appi, tidak boleh memilah-milah siapa yang pantas atau tidak pantas menerima bantuan hanya berdasarkan hubungan keluarga atau kelompok.

“Tidak boleh ada Ketua RT atau RW yang hanya memihak keluarganya. Mereka harus jadi pelayan masyarakat, bukan penguasa kecil di wilayahnya,” ucapnya tegas.

Ia memastikan kinerja RT dan RW tetap optimal, Appi berencana menerapkan evaluasi berkala dan indikator kinerja utama (KPI) agar setiap tugas yang dijalankan bisa terukur. Ia menyebut, ada kegiatan wajib yang akan menjadi tolok ukur keberhasilan Ketua RT dan RW dalam menjalankan peran mereka.

“Harus ada sistem kontrol. Ada tenggang waktu evaluasi dan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan supaya kinerja mereka tidak bias dan bisa terpantau dengan baik,” katanya.

Appi juga mengingatkan pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara RT, RW, dan lurah. Hubungan yang tidak harmonis, katanya, akan berdampak langsung pada pelayanan publik di tingkat warga.

“Kalau Ketua RT-nya tidak cocok dengan lurahnya, bagaimana mau maksimal? Ada orang susah yang tidak bisa dilaporkan, padahal harus diintervensi lewat kelurahan. Tapi kalau RT-nya tidak konek, warga itu akhirnya tidak terlayani,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa setelah pemilihan selesai, seluruh RT dan RW terpilih harus segera duduk bersama dengan lurah di wilayah masing-masing untuk menyamakan visi terhadap program unggulan Pemkot Makassar.

“Kalau dari atas sampai ke bawah sudah satu visi, daya dobrak kita dalam pelayanan dan pelaksanaan program unggulan akan lebih baik, cepat, dan teratur,” tutur.

Selain itu, Appi mengingatkan agar pelaksanaan pemilihan berjalan kondusif dan bebas dari gesekan. Ia meminta aparat keamanan seperti TNI, Polri, dan Satpol PP untuk ikut menjaga stabilitas selama proses pemilihan berlangsung.

“Yang memilih itu warga yang saling kenal. Jadi jangan ada kubu-kubuan, jangan dibenturkan. Ini bukan pertarungan hidup mati, hanya menentukan siapa yang akan menjadi contact person di wilayah itu,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan para lurah agar tidak terlena dengan proses pemilihan hingga melupakan tugas penting lainnya, terutama menjaga kebersihan lingkungan di tengah musim hujan.

“Jangan karena sibuk urus pemilihan RT/RW lalu lupa kebersihan. Satgas harus bekerja maksimal membersihkan saluran yang buntu. Kalau cepat diintervensi, genangan bisa cepat hilang,” ujarnya.

Appi menekankan bahwa pelaksanaan pemilihan RT/RW ini bukan hanya soal memilih pemimpin lingkungan, tetapi juga bagian dari pembelajaran politik masyarakat untuk memperkuat demokrasi di tingkat akar rumput.

“Kenapa kita memilih, padahal bisa saja ditunjuk? Karena kita ingin masyarakat terlibat dan berpartisipasi aktif. Demokrasi harus tumbuh dari bawah, bukan dari perintah,” ujarnya.

Appi berharap pemilihan RT/RW tahun ini dapat melahirkan pemimpin lingkungan yang jujur, bekerja keras, dan benar-benar mengabdi untuk masyarakat.

“Yang kita butuhkan adalah orang-orang yang mau bekerja, bukan yang hanya mencari posisi. Kalau semua bekerja dengan visi yang sama, saya yakin program pemerintah bisa berjalan maksimal,” pungkas Appi.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news