KLIKPOSITIF – Tak banyak yang menyangka bahwa brokoli berasal dari tanaman mustard liar. Sayuran hijau renyah ini merupakan hasil budidaya para petani dari masa ke masa, dan kini dikenal luas sebagai sumber nutrisi yang kaya manfaat.
Brokoli telah dikenal sejak era Kekaisaran Romawi dan tumbuh secara alami di kawasan Mediterania. Di Amerika Serikat, brokoli baru mulai dibudidayakan secara komersial pada 1920-an. Saat ini, rata-rata orang Amerika mengonsumsi hampir 6 pon brokoli setiap tahunnya. Tingkat kesukaan seseorang terhadap rasa khas brokoli yang menyerupai kubis kemungkinan dipengaruhi oleh faktor genetik, terutama sensitivitas terhadap rasa pahit.
Dilansir dari laman WebMd, Brokoli mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, serta senyawa alami yang tengah diteliti para ilmuwan. Salah satu senyawa utama adalah sulforaphane, senyawa berbasis sulfur yang diyakini dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan, seperti:
1. Diabetes
Penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane dapat membantu menurunkan kadar gula darah, khususnya pada penderita diabetes tipe 2 yang juga mengalami obesitas.
2. Kanker
Sulforaphane dan senyawa alami lain dalam brokoli diduga mampu mencegah pembentukan sel kanker dalam tubuh.
3. Osteoartritis
Sulforaphane berperan dalam menjaga kesehatan tulang rawan di antara sendi, sehingga berpotensi memperlambat atau mencegah osteoartritis.
4. Skizofrenia
Meski masih dalam tahap awal penelitian, sulforaphane dalam kadar tinggi diyakini dapat memengaruhi keseimbangan kimia di otak. Ekstrak kecambah brokoli sedang dikaji untuk kemungkinan membantu penderita skizofrenia mengelola gejalanya.
Selain itu, brokoli juga mengandung karotenoid, senyawa tumbuhan lain yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan sistem imun tubuh.