Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, M. Yusri Yunus (dok. Syamsi/KabarMakassar)KabarMakassar.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan terus mempercepat upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) di seluruh kabupaten dan kota.
Hingga saat ini, capaian penemuan kasus telah mencapai sekitar 52,4 persen dari total target sebanyak 45.472 kasus yang harus ditemukan dan ditangani tahun ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, M. Yusri Yunus, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mempercepat pencapaian target tersebut.
“Saat ini Dinkes Sulsel terus melakukan sebuah kegiatan dalam rangka percepatan dan penanggulangan TBC di Sulawesi Selatan, di 24 kabupaten kota, di mana target kita 45.472 yang harus kita capai. Di kondisi sekarang kita sudah pada angka kurang lebih di angka 52,4 persen,” ujar Yusri, Selasa (04/11/2025).
Yusri menjelaskan, Dinkes Sulsel saat ini mengandalkan kegiatan active case finding dengan menggunakan portable x-ray di 13 kabupaten/kota.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan angka penemuan kasus, khususnya di daerah dengan capaian terendah.
“Kita berharap di dua bulan terakhir ini dengan adanya kegiatan di (APBD) perubahan ini, kita melakukan active case finding atau portable x-ray di 13 kabupaten kota dengan target kabupaten terendah itu bisa mengangkat temuan kasus kita untuk pencapaian penemuan kasus dan pengobatan,” katanya.
Yusri menambahkan, strategi percepatan juga dilakukan melalui penguatan koordinasi dan komunikasi lintas program, mulai dari kepala dinas kesehatan di 24 kabupaten/kota hingga kepala puskesmas dan pengelola program TBC di tingkat daerah.
“Kemudian langkah-langkah strategi kami terus melakukan upaya koordinasi, komunikasi untuk seluruh lintas program, baik para kepala dinas 24 kabupaten kota maupun seluruh kepala bidang sampai kepada kepala puskesmas dan pengolah program di tingkat kabupaten kota,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes Sulsel juga menggandeng lintas sektor dengan membagi target penemuan kasus hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Langkah selanjutnya adalah kita lakukan komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektor di mana target kita akan bagi ke setiap desa berdasarkan jumlah target yang sudah kita bagikan di 24 kabupaten kota,” jelas Yusri.
Yusri berharap keterlibatan para kepala desa, camat, dan perangkat daerah dapat memperkuat capaian eliminasi TBC di Sulsel.
“Harapannya kita melibatkan seluruh kepala desa, di kelurahan, camat sebagai bagian dari indikator kinerja di tingkat kabupaten kota karena TBC ini merupakan program prioritas Bapak Gubernur melalui quick win-nya dan harus kita lakukan eliminasi TBC sampai tahun 2030 nanti,” pungkasnya.


















































