Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin (dok. Syamsi/KabarMakassar)KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan menyatakan kesiapan untuk melaksanakan kebijakan pembelajaran Bahasa Portugis di sekolah apabila telah diarahkan secara resmi oleh pemerintah pusat.
Wacana penambahan pelajaran Bahasa Portugis sebelumnya disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan menjadi perbincangan nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengatakan pihaknya akan mengikuti setiap kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Dia menegaskan, daerah bersifat menunggu instruksi resmi sebelum mengambil langkah teknis di tingkat sekolah.
“Kalau kami kan memang semua kebijakan dari pemerintah pusat, utamanya di Kementerian Pendidikan, pasti kami langsung tenangkan kalau ada, ya ada diarahkan kebijakan ya, utamanya terkait dengan hal yang lagi sekarang dibicarakan, pembelajaran Bahasa Portugis,” ujar Iqbal Nadjamuddin, Sabtu (01/11).
Menurutnya, rencana penambahan pelajaran Bahasa Portugis tidak menjadi masalah, mengingat sistem kurikulum saat ini sudah memungkinkan penerapan berbagai bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Jepang.
Dia menyebut, pelaksanaannya nanti akan disesuaikan dengan kebijakan pusat dan kesiapan masing-masing sekolah.
“Itu kalau saya sih tidak ada masalah sebenarnya. Sama kan dengan bahasa-bahasa lain. Kurikuler sekarang kan sudah menerapkan bahasa Inggris, bahasa Jepang, tidak menentu juga bahasa-bahasa lain bisa dijadikan pembelajaran nanti di sekolah. Nah tapi itu kan kami menunggu saja. Artinya kalau ada arahan dari pusat, kita pasti siap melaksanakan,” katanya.
Lebih lanjut, Iqbal menambahkan bahwa kesiapan sekolah dalam menjalankan program tersebut akan mencakup penyesuaian jadwal pembelajaran dan penyiapan tenaga pengajar.
“Bagaimana pelaksanannya, nanti kan pasti diatur di sekolah. Sekolah nanti yang mengatur bagaimana penyiapan guru-gurunya, terkait juga bagaimana penyiapan jam pelajarannya di sekolah, pengaturannya, apakah dimulai dari kelas 10 atau dimulai dari kelas 11 atau dari kelas 12. Itu kan nanti kita tunggu saja kebijakan apa yang akan disampaikan. Insyaallah kita pasti ikutlah. Sekiranya juga menguasai semua bahasa kan bagus juga sebenarnya,” jelasnya.
Terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM), Iqbal memastikan bahwa tenaga pendidik yang memiliki kemampuan Bahasa Portugis akan dicari atau disiapkan sesuai kebutuhan kebijakan tersebut.
“Iya, pastilah dicari. Yang pasti bisa memberikan pembelajaran kan guru bahasa Portugis. Tentu ya dicari lah mungkin yang menguasai bahasa Portugis. Itu yang kita cari,” tuturnya.
Ia menambahkan, kemungkinan perekrutan guru atau penyiapan tenaga pendidik akan menjadi bagian dari kebijakan pemerintah pusat.
Untuk itu, pihaknya menegaskan akan menunggu keputusan resmi sambil mempersiapkan langkah antisipatif di daerah.
“Saya kira banyak guru-guru mungkin ya yang menguasai bahasa Inggris atau mungkin ada kebijakan perekrutan oleh kementerian terkait dengan itu tadi, yang menguasai bahasa Portugis. Mungkin jadi kita tunggu saja sebenarnya dari kebijakan yang disampaikan oleh Pak Presiden,” kata Iqbal.
“Ini kan kemarin baru wacananya, artinya implementasi kebijakan ya kita tunggu saja. Artinya kita siap-siap saja ketika ada kebijakan itu diarahkan untuk dilaksanakan. Insyaallah kita siap. Apalagi kalau anak-anak disuruh menguasai banyak bahasa kan itu lebih bagus lagi,” pungkasnya.


















































