Armada Sampah di Kota Makassar (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar memastikan akan menarik sejumlah armada pengangkut sampah yang dinilai tidak lagi layak beroperasi.
Kepala DLH Makassar, Helmy Budiman, mengatakan langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengangkutan sampah dan mengurangi hambatan layanan di lapangan.
Helmy menjelaskan, sebagian armada yang dimiliki DLH saat ini sudah dalam kondisi rusak dan tidak memenuhi standar operasional. Karena itu, pihaknya menyiapkan proses peremajaan kendaraan dan memastikan penggantian dilakukan mulai Desember tahun ini, setelah pembelian unit baru rampung.
“Untuk mobil sudah banyak yang sebenarnya tidak layak dioperasionalkan. Mungkin dalam waktu dekat, bulan Desember, setelah pembelian kendaraan baru selesai, kami akan evaluasi semua armada. Kalau ada yang rusak dan tidak layak, akan kami tarik dan diganti dengan mobil baru,” jelas Helmy.
Ia menegaskan bahwa dukungan armada yang memadai sangat penting agar persoalan penumpukan sampah dan keterlambatan pengangkutan dapat teratasi secara bertahap.
“Kalau tidak cepat di eksekusi bisa semakin parah, dan menghambat pengangkatan sampah di Kota Makassar,” jelasnya.
Apalagi, Pemerintah Kota akan melakukan pembebasan lahan sebanyak 3,1 Hektare untuk pembuangan baru dan pembenahan pada akses jalan menuju TPA agar mobilitas kendaraan sampah lebih lancar.
“Ini akan semakin mempermudah urusan persampahan di kota Makassar jika kedua hal ini bisa direalisasikan,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan Rp20 miliar melalui APBD Perubahan 2025 untuk memperkuat pengelolaan sampah.
Anggaran besar ini digelontorkan untuk peremajaan armada, pengadaan instrumen pengolahan, hingga inovasi berbasis masyarakat, sejalan dengan target ambisius Makassar Bebas Sampah 2029.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Helmy Budiman, menegaskan bahwa isu persampahan kini menjadi prioritas utama Pemkot. Ia menyebut bahwa anggaran Rp20 miliar tersebut diproyeksikan langsung menyentuh kebutuhan lapangan.
“Lewat skema APBD Perubahan, kami DLH akan melakukan pengadaan 50 unit motor pengangkut sampah dan 8 unit mobil kontainer tertutup. Kendaraan ini akan langsung kami distribusikan ke kelurahan dan TPS3R agar pelayanan lebih maksimal,” jelas Helmy, Selasa (26/08).
Armada baru maupun sarana pengolahan sampah ini nantinya akan didistribusikan ke 153 kelurahan dan TPS 3R, bahkan bisa dialokasikan ke kecamatan sesuai kebutuhan di lapangan.
“Semua langkah ini adalah bagian dari strategi besar Pemkot menuju Makassar Bebas Sampah. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan perubahan nyata, baik dari sisi layanan pengangkutan, maupun pengelolaan sampah berbasis lingkungan,” tuturnya Helmy.
Menurutnya, motor sampah tersebut dirancang dengan modifikasi khusus agar lebih efektif, sementara mobil kontainer akan dilengkapi jaring penutup untuk mencegah sampah berterbangan di jalan. “Dengan begitu, kita bisa menghadirkan praktik pengangkutan sampah yang lebih bersih,” tambahnya.
DLH menargetkan 51,2% sampah di Makassar terkelola pada 2025. Target ini akan menjadi pijakan menuju program bebas sampah pada 2029.
“Semua langkah ini adalah bagian dari strategi besar Pemkot. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan perubahan nyata, baik dari sisi layanan pengangkutan maupun pengelolaan berbasis lingkungan,” tegas Helmy.
