Ilustrasi RT/RW (Dok : KabarMakassar)KabarMakassar.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) agar segera menetapkan jadwal resmi pelaksanaan pemilihan Ketua RT/RW di seluruh wilayah kota.
Dorongan ini disampaikan menyusul belum adanya kejelasan waktu pelaksanaan, sementara antusiasme warga untuk ikut serta dalam proses demokrasi tingkat akar rumput terus meningkat.
Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso, mengatakan, pihaknya baru saja menggelar rapat kerja bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) membahas kesiapan dan tahapan pelaksanaan pemilihan RT/RW.
“Iya memang, belum lama ini kami sudah rapat kerja dengan BPM membahas pemilihan ini. Saat ini pemerintah memang masih fokus pada persiapan HUT Kota tanggal 9 November, tapi setelah itu kami berharap perhatian penuh diarahkan ke pelaksanaan pemilihan RT/RW,” ujar Andi Hadi melalui saluran telpon, Sabtu (08/11).
Menurut ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar ini, banyak warga telah menyiapkan berkas pencalonan dan hanya menunggu kejelasan jadwal dari pemerintah.
Ia menyebut, semangat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kali ini cukup tinggi, menandakan kesadaran warga terhadap pentingnya peran RT/RW dalam tata kelola lingkungan semakin kuat.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak calon RT/RW sudah siap dengan berkasnya. Kami berharap pemerintah tidak menunda-nunda lagi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, BPM bersama Wali Kota Makassar serta seluruh camat dijadwalkan menggelar rapat pada 11 November 2025 untuk membahas dan menetapkan detail jadwal pelaksanaan.
Lebih lanjut, Andi Hadi menegaskan bahwa pemilihan RT/RW bukan sekadar agenda administratif tahunan, melainkan bagian penting dari proses demokrasi lokal yang melibatkan langsung masyarakat di tingkat paling bawah.
“Pemilihan RT/RW adalah fondasi demokrasi di tingkat akar rumput. Ini wadah partisipasi warga untuk memilih pemimpin lingkungan mereka sendiri, sehingga prosesnya harus transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Ia mengingatkan agar seluruh tahapan pemilihan, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, pemungutan suara, hingga pengawasan hasil, dilakukan secara terbuka dan jujur agar tidak menimbulkan protes di masyarakat.
“Jika tahapannya berjalan adil dan terbuka, insyaallah tidak akan ada riak atau protes di lapangan. Tapi bila ada dugaan kecurangan, masyarakat berhak mengadukan disertai bukti. Prinsipnya, hasil pemilihan harus benar-benar mencerminkan suara warga,” terangnya.
Andi Hadi juga menilai peran Pemkot dan BPM sangat krusial untuk memastikan seluruh persiapan teknis berjalan lancar, termasuk pembentukan panitia pemilihan di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan masyarakat harus dijaga agar pelaksanaan pemilihan berjalan demokratis tanpa menimbulkan gesekan sosial.
“Kita berharap Pemkot hadir sebagai fasilitator dan pengawal netralitas, sementara masyarakat menjadi pengawas aktif agar pelaksanaan pemilihan RT/RW benar-benar bersih dan bermartabat,” tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memastikan pelaksanaan pemilihan Ketua RT/RW akan digelar setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan penyusunan jadwal tengah difinalisasi agar kegiatan besar tersebut tidak tumpang tindih dengan agenda perayaan HUT Kota.
“Mungkin setelah ulang tahun. Lagi proses disusun time schedule-nya ya. Supaya tidak terbagi konsentrasinya setelah ulang tahun,” ujar Appi, Minggu (1/9).
Appi menegaskan, pemilihan Ketua RT/RW kali ini akan dilaksanakan secara demokratis dengan sistem yang menyerupai pemilihan umum. Pemkot ingin memastikan partisipasi warga terjaga dan hasil pemilihan mencerminkan aspirasi masyarakat di tingkat paling bawah.
Tahapan teknis pemilihan disebut akan diumumkan secara resmi usai jadwal disahkan oleh tim penyelenggara. Pemkot juga menyiapkan sosialisasi ke seluruh kecamatan dan kelurahan untuk memastikan proses berjalan serentak dan transparan.
