Kantor Balaikota Makassar. Dok. NursintaKabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin menyiapkan dua Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) baru yang akan menjadi penopang utama perekonomian daerah.
Kedua entitas ini difokuskan untuk memperkuat sektor pangan dan infrastruktur, sebagai bagian dari strategi besar Pemkot menuju kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kedua perusahaan tersebut dirancang dengan nama PT Makassar Pangan Sejahtera dan PT Makassar Bangun Indonesia. Proses penyusunan naskah akademik tengah dikebut oleh tim ahli dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Makassar, dan ditarget rampung akhir November 2025 untuk segera dimasukkan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2026.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menegaskan bahwa pembentukan dua Perseroda ini bukan sekadar perubahan bentuk dari Perusda lama, tetapi merupakan langkah strategis membangun tata kelola bisnis daerah yang profesional, efisien, dan berdaya saing tinggi.
“Kita perlu melakukan penyesuaian agar Perseroda menjadi instrumen bisnis yang kuat dan modern. Pemerintah hadir sebagai pemegang saham dan regulator, sementara operasionalnya akan berjalan secara profesional,” tegas Appi, Rabu (12/11).
Melalui Perseroda Infrastruktur, Pemkot Makassar akan membuka ruang investasi di berbagai proyek pembangunan kota, seperti gedung publik, fasilitas umum, terminal, hingga sistem penerangan jalan. Pola kerja sama akan dilakukan secara Business to Business (B2B) agar lebih efisien dan bernilai ekonomi tinggi.
“Perseroda Infrastruktur bisa menjadi mitra strategis dalam pembangunan kota. Kita ingin kegiatan bisnis ini menghasilkan keuntungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sementara Perseroda Pangan akan difokuskan untuk memperkuat rantai distribusi pangan, dari produksi hingga pasar. Salah satu unit kerja yang akan dikelola adalah Rumah Potong Hewan (RPH) yang terintegrasi dengan pasar hewan terpadu, sehingga aktivitas jual beli hewan di Makassar bisa lebih tertib dan higienis.
“Semua aktivitas jual beli hewan akan dipusatkan di satu lokasi. Tidak ada lagi kambing atau sapi dijual di pinggir jalan,” kata Appi.
Ia menjelaskan, Perseroda Pangan juga akan berperan penting dalam menjaga ketersediaan bahan pangan, terutama karena Makassar tidak memiliki lahan pertanian luas. Karena itu, kolaborasi dengan daerah penyangga seperti Gowa dan Maros akan menjadi kunci dalam memastikan pasokan pangan tetap stabil.
“Perseroda ini akan membantu petani di daerah sekitar agar hasil produksinya bisa diserap dan dipasarkan di Makassar. Dari sini bisa muncul produk unggulan seperti beras lokal, hasil laut, hingga olahan khas Makassar seperti kerupuk udang atau kopi lokal,” tambahnya.
Appi menegaskan, pembentukan dua Perseroda ini merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi daerah yang mandiri dan inovatif. Perseroda nantinya akan menjadi pelaksana utama kerja sama investasi dan pengembangan bisnis kota, tanpa bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dua Perseroda ini tidak boleh bersifat pasif seperti unit pelayanan publik lainnya. Mereka harus tumbuh, berinovasi, dan membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penyusunan rencana bisnis (business plan) yang matang dan realistis agar kedua perusahaan ini tidak membebani keuangan daerah, tetapi justru menjadi sumber pendapatan baru.
“Kalau usaha ini tidak memberikan dampak ekonomi positif, maka tidak ada gunanya dibentuk. Kita butuh manajemen yang kuat, efisien, dan mampu menghasilkan nilai tambah,” ujarnya.
Dengan pembentukan PT Makassar Bangun Indonesia dan PT Makassar Pangan Sejahtera, Pemkot Makassar menegaskan arah baru pengelolaan bisnis daerah berbasis profesionalisme dan daya saing.
“Inilah arah baru kita menuju kemandirian ekonomi daerah yang modern, berdaya saing, dan berpihak pada kemajuan Kota Makassar,” pungkas Appi


















































