Empat Bakal Calon Direktur PNP Paparkan Visi-Misi, Siap Bawa Kampus ke Level Lebih Tinggi

1 week ago 10

Klikpositif Program September - iklan hayati

PADANG, KLIKPOSITIF  – Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar Rapat Senat Terbuka yang menjadi panggung penting bagi empat bakal calon Direktur periode 2025–2029 untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka. Kegiatan berlangsung di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) PNP, Kamis (2/10/2025).

Keempat bakal calon PNP yang tampil itu adalah Junaldi, ST., M.Kom.; Ir. Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D.; Dr. Junaidi, ST., MP.; dan Dr. Ir. Yuhefizar, S.Kom., M.Kom., IPM., ASEAN Eng. Mereka dinilai memiliki rekam jejak yang baik dan layak untuk memimpin PNP empat tahun ke depan.

Ketua Panitia Pemilihan Direktur PNP, Alhapen Ruslin mengatakan, usai penyamapaikan Visi Misi dan Program Kerja dari masing-masing bakal calon, pemilihan dilanjutan ke tahapan penyaringan melalui pemungutan suara oleh seluruh anggota senat yang berjumlah 37 orang.

Semua anggota senat memilih tiga dari empat bakal calon untuk dietapkan sebagai calon. Setelah itu, nama tiga calon yang terpilih akan diserahkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) untuk dilakukan fit and proper test.

“Untuk hasil penyaringan kami umumkan Jumat besok. Setelah dilakukan fit and proper test oleh Menteri, barulah dilakukan pemilihan bersama-sama oleh anggota senat dan menteri. Menteri pun memiliki 35 persen hak suara,” kata Alhapen usai Rapat Senat Penyamapaiaan Visi, Misi, dan Program Kerja Bakal Calon Direktur PNP.

Rapat Senat Terbuka penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon Direktur PNP ini bukan hanya sekadar forum formal, melainkan ajang penilaian publik kampus terhadap kapasitas kepemimpinan para bakal calon yang akan menentukan arah PNP dalam empat tahun mendatang.

Rapat senat tersebut dihadiri seluruh anggota senat, ratusan civitas akademika, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kemdiktisaintek RI yang hadir secara virtual. Mereka pun tampak antusias terhadap proses regenerasi kepemimpinan kampus vokasi terbesar di Sumatera Barat tersebut.

Calon nomor urut 1, Junaldi dalam menegaskan tekad menjadikan PNP sebagai institusi pendidikan vokasi terbaik di Asia Tenggara. Ia menyampaikan misi untuk menghadirkan pendidikan terapan yang inovatif, meningkatkan riset dan pengabdian masyarakat, serta menumbuhkan budaya kolaborasi di kalangan civitas akademika.

Dalam pemaparannya, Junaldi menekankan pentingnya tata kelola yang baik berbasis teknologi dan peningkatan fasilitas modern sebagai penunjang pembelajaran. “PNP harus berwawasan internasional, bermartabat, dan menjadi rujukan pendidikan vokasi di kawasan,” ujarnya.

Program kerja yang ia usung meliputi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan PNP sebagai kampus terapan sekaligus pusat pengembangan kewirausahaan, penguatan kerja sama nasional dan internasional, serta strategi promosi inovatif untuk memperkuat visibilitas kampus.

Kemudian, bakal calon nomor urut 2, Revalin Herdianto yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik memaparkan visi mewujudkan PNP sebagai kampus unggul, transformatif, dan berdampak, yang ikut berperan mencetak SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Ada tujuh misi utama yang ia tawarkan, mulai dari penyelenggaraan pendidikan vokasi inklusif dan adaptif, peningkatan kualitas lulusan berbasis Outcome-Based Education (OBE), hingga riset terapan yang mendukung hilirisasi inovasi. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat tata kelola berbasis digital, menjalin kemitraan strategis internasional, serta membina SDM yang berintegritas.

Dalam program kerjanya, Revalin menekankan transformasi kurikulum OBE yang link and match dengan dunia usaha dan industri (DUDI), penguatan teaching factory, serta perluasan pembelajaran berbasis proyek kolaboratif. Ia juga menegaskan perlunya digitalisasi tata kelola melalui penerapan Smart Polytechnic System.

“PNP harus menjadi simpul pertumbuhan ekonomi, pusat inovasi, dan aktor diplomasi sains di tingkat global. Dengan demikian, lulusan kita tidak hanya kompetitif di dalam negeri, tapi juga di pasar kerja internasional,” kata Revalin.

Selanjutnya bakal calon nomor urut 3, Junaidi, membawa visi menjadikan PNP sebagai institusi vokasi yang inovatif, bersinergi, dan terintegrasi dengan dunia kerja. Menurutnya, tantangan utama kampus vokasi adalah memastikan lulusan benar-benar siap menghadapi dunia usaha dan industri yang terus berkembang.

Ia menegaskan misi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, memperkuat kualitas pembelajaran, serta menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga berwirausaha dan melanjutkan studi.

Program kerja yang ditawarkan Junaidi sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Fokusnya antara lain pada pengalaman mahasiswa di luar kampus melalui magang, riset, kewirausahaan, dan pertukaran pelajar. Ia juga mendorong dosen aktif di dunia industri, serta menghadirkan praktisi sebagai pengajar di kampus.

Selain itu, Junaidi menekankan pentingnya tracer study dan pendampingan lulusan untuk memastikan mutu dan relevansi pendidikan. “PNP harus membangun sistem pembelajaran yang kolaboratif, partisipatif, dan berbasis teknologi informasi, sehingga adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.

Sementara calon nomor urut 4, Yuhefizar, mengusung visi “Menjadi pusat pendidikan vokasi unggul, inklusif, dan adaptif yang berdampak nyata secara glokal menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam penjelasannya, ia merinci makna visi tersebut.

Unggul, kata Yuhefizar, berarti pendidikan berkualitas dengan SDM dan riset yang mumpuni. Inklusif berarti terbuka tanpa diskriminasi. Adaptif berarti responsif terhadap perubahan teknologi dan industry, yaitu berdampak nyata berarti hasil inovasi terasa manfaatnya bagi masyarakat. Sementara glokal, berarti berdaya di tingkat lokal namun mampu berkontribusi secara global.

Dia un juga menyampaikan bahwa Misi yang disampaikannya juga berfokus pada tata kelola yang transparan, penguatan SDM, riset vokasi, pengembangan infrastruktur modern, serta jejaring internasional yang strategis. Yuhefizar menekankan pentingnya riset terapan dan inovasi vokasi yang menjawab kebutuhan industri sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.

“PNP harus melahirkan SDM yang tidak hanya siap kerja, tapi juga inovatif, berintegritas, dan bisa bersaing di tingkat global. Dari lokal berdaya, hingga global berkarya,” tegasnya.

Harapan Senat dan Civitas Akademika

Pemilihan Direktur PNP periode 2025–2029 menjadi momentum penting untuk menentukan arah masa depan kampus vokasi yang berada di Bukit Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang tersebut. Empat bakal calon yang tampil menyampaikan visi misi dan program kerjanya telah menunjukkan gagasan besar dengan penekanan berbeda-beda.

Dengan latar belakang dan rekam jejak yang kuat, keempat bakal calon direktur ini diyakini mampu membawa PNP ke level yang lebih tinggi. Meski pun pada akhirnya, keputusan siapa yang dietapkan menjadi Diektur PNP berada di tangan Senat dan Kemdiktisaintek RI yang diharapkan dapat memilih pemimpin terbaik demi kemajuan pendidikan vokasi dan kontribusi nyata bagi bangsa.

Ketua Senat PNP Zulhendri mengatakan bahwa keempat bakal calon ini adalah orang-orang yang mumpuni dalam hal memimpin. “Keempat bakal calon ini merupakan orang-orang pilihan PNP. Siapaun nantinya yang terpilih, itu adalah orang-orang terbaik yang akan memimpin PNP empat tahun ke depan,” kata Zulhendri.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news