Erupsi Gunung Lewotobi Korban Meninggal 10 Orang, BNPB Buka Posko Aduan

1 week ago 5

Erupsi Gunung Lewotobi Korban Meninggal 10 Orang, BNPB Buka Posko Aduan Sejumlah aparat kepolisian, TNI dan Tagana, serta rewalan melakukan evakuasi korban bencana gunung api Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Senin (4/11/2024). Antara - ist/Humas Polres Flores Timur

Harianjogja.com, KUPANGGunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)  erupsi, hingga Senin (4/11/2024) siang jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 10 orang.

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur Fredy Moat Aeng, Senin.

Fredy sedang berada di lokasi kejadian mengatakan proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Menurut dia, korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.

Dia mengatakan belum dapat dipastikan kerugian akibat kejadian tersebut karena para petugas masih fokus melakukan pencarian korban pada bangunan-bangunan yang rusak.

Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka posko aduan korban hilang akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

"Untuk warga yang merasa masih ada anggota keluarganya yang hilang bisa segera melapor ke posko di Flores Timur," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Abdul memaparkan bahwa sampai dengan pukul 10.20 WIB tadi data yang dihimpun ada sebanyak 10 korban meninggal dunia. Sembilan orang di antaranya sudah berhasil di evakuasi tim petugas SAR gabungan dan satu hilang dalam proses pencarian.

Adapun korban yang hilang tersebut diduga tertimbun oleh rumah yang roboh akibat lontaran material vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang ada pada radius empat kilometer dari puncak erupsi.

Selain itu, BNPB juga mengkonfirmasi saat ini ada sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 warga yang dievakuasi. Mereka merupakan warga dari 14 desa dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, Flores Timur. "Proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung," katanya.

Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Senin pagi pukul 02.48 WITA. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.

Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki yang statusnya diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin pagi.

Badan Geologi secara rinci menjabarkan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi terjadi dalam beberapa hari terakhir, sebelumnya pada Jumat (1/11/2024) terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak. Pada periode ini juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur.

BACA JUGA: Omzet Pedagang Turun 26,7 Persen, Pemkab Bantul Bakal Branding Ulang Lima Pasar

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bahkan terbaru hasil pengukuran petugas menggunakan drone tercatat jarak aliran lava berada di sekitar 4,3 kilometer dari pusat kawah gunung api itu. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan.

Di saat yang sama juga tercatat kenaikan gempa vulkanik dalam dan dangkal, yakni sebanyak 119 kali gempa vulkanik dalam, 19 gempa vulkanik dangkal dan enam kali gempa tremor harmonik yang berlanjut sampai Sabtu (2/11/2024). Sebelumnya jumlah vulkanik dalam rata-rata 10-12 kali dalam sehari.

Gempa frekuensi rendah masih terekam pada periode ini mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.

Masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau lebih dekat, juga patut mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news