Diskusi yang digelar saat Festival Pilkada Yogyakarta. - Istimewa
JOGJA—Bijak Pilkada bekerja sama dengan Jemput Suara dan Lab Demokrasi menggelar Festival Pilkada Yogyakarta di Asrama Mahasiswa Merapi Singgalang pada 2 November 2024 lalu.
Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini menyajikan diskusi yang melibatkan tim sukses dari pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta. Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga digelar Bazar Komunitas dari Koalisi Lintas Isu dan Jampiklim. Untuk memastikan inklusivitas, festival ini juga mengundang kelompok disabilitas dan menyediakan juru bahasa isyarat.
Festival ini bertujuan memberdayakan kalangan muda Yogyakarta dalam menguji dan memastikan kualitas pemimpin daerahnya.
Koordinator Konsorsium Bijak Yogyakarta, Rayhan Fasya Firdausi menjelaskan bahwa data KPU menunjukkan potensi tambahan 10.000 pemilih di Kota Yogyakarta untuk Pilkada 2024, didominasi oleh generasi muda. “Festival Pilkada Yogyakarta ini hadir untuk meningkatkan kepedulian pemuda terhadap situasi politik di Yogyakarta. Kami ingin memberi mereka ruang untuk menyuarakan permasalahan kepada para calon, karena penelitian menunjukkan bahwa perubahan membutuhkan keterlibatan sekitar 3% dari populasi,” ucap Fasya.
Acara dimulai dengan pertunjukan wayang Lakon Sirnaning Angkara Murka oleh Ki Tri Haryoko, diikuti oleh sesi Mini Games yang melibatkan peserta menebak tokoh publik.
Sesi Aspirasi memberikan kesempatan bagi peserta untuk menuliskan masalah yang dihadapi Yogyakarta. Salah satu peserta, Dzaky, menyampaikan keprihatinannya tentang kemacetan, merokok di jalan, buku bajakan, dan masalah sampah.
Adapun, diskusi digelar selama 60 menit dengan moderator Ameylia Puspita Rosa, di mana masing-masing tim sukses memaparkan visi-misi mereka.
King Valen S. Suseno, delegasi dari paslon nomor urut 1, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan UMR dengan memberikan 5.000 beasiswa bagi pelajar SMA/SMK ber-KTP Yogyakarta. “Kami percaya bahwa pemberian insentif bagi masyarakat yang aktif memilah sampah dapat mendorong partisipasi,” kata Valen.
Puspita Wijayanti, delegasi dari paslon nomor urut 3, menjelaskan bahwa mereka akan memberikan 45 beasiswa untuk anak muda berprestasi. “Kami akan menggunakan insenerator hanya dalam kondisi darurat untuk mencegah penumpukan sampah,” ucap dia saat menjelaskan rencana penguatan infrastruktur daur ulang.
Acara ini turut mengundang delegasi dari paslon nomor urut 2, tetapi mereka berhalangan hadir. Acara ini memberikan kesempatan bagi warga Yogyakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait isu-isu penting di daerah.
Aspirasi Masyarakat
Terkait dengan hal itu, salah satu warga Yogyakarta, Muhammad Yasir Abdad menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan kampus dalam menangani masalah pendidikan dan sampah. Begitu pula dengan Wasingatu Zakiyah menekankan perlunya layanan publik yang inklusif untuk pekerja sektor informal dan menyoroti tantangan terkait dengan infrastruktur dan tata kelola yang memengaruhi kenyamanan publik.
Festival Pilkada Yogyakarta berhasil menciptakan ruang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi dan mengungkapkan aspirasi mereka demi masa depan yang lebih baik.
Untuk mengakses informasi lengkap untuk memahami peran masing-masing kepala daerah, mempelajari isu di berbagai daerah, hingga mengenali kandidatnya, publik bisa mengunjungi laman https://www.bijakpilkada.id/.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News