Gowa Dorong Promosi Wisata dan Budaya Lewat Ajang Duta Taurungka-Taulolo 2025

1 week ago 17
Gowa Dorong Promosi Wisata dan Budaya Lewat Ajang Duta Taurungka-Taulolo 2025Grand Final Duta Wisata Gowa 2025 (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten Gowa terus memperkuat komitmennya dalam memajukan sektor pariwisata dan kebudayaan daerah.

Melalui ajang Pemilihan Taurungka–Taulolo Duta Wisata Gowa 2025, Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai duta pelestari budaya dan promotor wisata daerah di Grand Final Duta Wisata Gowa 2025 di Istana Tamalate, Sungguminasa, Sabtu (08/11).

Bupati Husniah menyampaikan bahwa Gowa memiliki sejarah panjang dan warisan budaya yang patut dijaga serta terus dipromosikan kepada dunia luar.

“Gowa memiliki sejarah besar yang patut dibanggakan. Kita punya pahlawan nasional seperti Sultan Hasanuddin dan Syekh Yusuf, simbol kejayaan dan kebanggaan daerah. Nilai-nilai perjuangan dan kebudayaan inilah yang harus terus kita budayakan dan promosikan, salah satunya melalui generasi muda Taurungka–Taulolo ini,” ujar Husniah.

Menurutnya, kegiatan pemilihan duta wisata bukan sekadar ajang seremonial, tetapi bagian dari upaya konkret pelestarian budaya dan pengembangan potensi pariwisata Gowa. Ajang ini juga sejalan dengan visi pemerintahan ‘Hati Damai’ yang menitikberatkan pada pemberdayaan pemuda dan sanggar seni sebagai motor penggerak kebudayaan.

“Budaya kita itu mahal nilainya. Jika kita konsisten memperkenalkannya ke luar, maka budaya Gowa akan menjadi ikon kebanggaan dengan nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Pemerintah akan terus memberi perhatian dan dukungan agar kegiatan ini berjalan dengan baik,” tegasnya.

Husniah juga mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada peran aktif generasi muda dalam menjaga warisan budaya dan mempromosikan destinasi lokal.

“Kalianlah yang akan menjadi tonggak budaya dan wisata Gowa. Kalian bukan hanya simbol, tapi pelestari budaya dan promotor pariwisata daerah. Tetaplah rendah hati dan berbudaya, tunjukkan bahwa masyarakat Gowa menjunjung tinggi adat istiadat dan semangat kebersamaan,” pesannya.

Kabupaten Gowa memiliki potensi pariwisata yang kaya, mulai dari wisata sejarah, alam, hingga budaya. Beberapa di antaranya adalah Balla Lompoa, Istana Tamalate, dan Benteng Somba Opu, yang telah menjadi ikon kebanggaan daerah dan saksi sejarah kejayaan Kerajaan Gowa di masa lampau.

“Balla Lompoa dan Istana Tamalate bukan sekadar bangunan bersejarah, tapi simbol identitas Gowa yang perlu terus dipromosikan agar dikenal luas. Saya ingin anak-anak muda kita bisa menjadikannya bagian dari narasi promosi wisata budaya,” ujar Husniah.

Bupati Husniah berharap, ajang seperti Duta Wisata Taurungka–Taulolo dapat menjadi kegiatan tahunan yang berkelanjutan dan mampu menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap identitas daerahnya.

“Pariwisata dan budaya adalah wajah daerah kita. Melalui duta wisata, kita ingin dunia melihat Gowa bukan hanya indah secara alam, tapi juga kaya secara budaya dan berkarakter kuat,” tutupnya.

Ketua Panitia Pelaksana, A. Mappaodang Mappasessu, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memilih figur representatif Gowa di bidang pariwisata, tetapi juga membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian budaya daerah.

“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dengan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gowa. Kami berharap ajang ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya sekaligus mempromosikan potensi wisata Gowa hingga ke tingkat nasional dan internasional,” jelas Mappaodang.

Ia menekankan bahwa pengembangan sektor pariwisata akan terus diintegrasikan dengan pelestarian budaya lokal. Pemerintah Kabupaten Gowa, katanya, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan seni, budaya, dan pariwisata berbasis masyarakat.

“Kita ingin pariwisata Gowa tidak hanya menjadi destinasi, tetapi juga pengalaman yang berakar pada nilai-nilai budaya dan karakter masyarakatnya,” lanjutnya.

Malam Grand Final yang berlangsung di halaman Istana Tamalate itu disaksikan ribuan warga dari berbagai kecamatan. Suasana meriah dan penuh semangat kebanggaan budaya mewarnai seluruh acara yang menampilkan atraksi seni tradisional, tari daerah, serta parade busana adat Gowa.

Diketahui, Pemilihan Taurungka–Taulolo 2025 diikuti oleh 24 peserta dari 18 kecamatan se-Kabupaten Gowa. Setelah melalui seleksi ketat sejak 17 Oktober, terpilih 10 pasang finalis terbaik yang tampil di malam puncak Grand Final untuk memperebutkan gelar Duta Wisata Gowa 2025.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis, bersama Ketua DWP Gowa Suryanti Andy Azis, unsur Forkopimda, para pimpinan SKPD, camat, serta tokoh masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news