Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat memaparkan capaian-capaian dan efisiensi anggaran (dok. Syamsi/Kabar Makassar)KabarMakassar.com — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memaparkan sejumlah capaian pembangunan dan kebijakan efisiensi anggaran dalam momentum puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan, yang digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (19/10).
Paparan tersebut menegaskan arah pembangunan Sulawesi Selatan menuju visi Sulawesi Selatan maju dan berkarakter dengan empat misi utama, yakni meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, dan berdaya saing, meningkatkan perekonomian daerah yang merata dan berkelanjutan, mempercepat dan memperkuat transformasi digital serta birokrasi yang berintegritas, adaptif, dan melayani, dan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Dalam pemaparannya, Andi Sudirman menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi dilakukan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang optimalisasi anggaran.
Dari hasil tindak lanjut Inpres tersebut, Pemprov Sulsel mencatat hasil efisiensi signifikan dari berbagai pos belanja, termasuk perjalanan dinas, jasa non-ASN, hingga kegiatan rutin kantor. Hasil efisiensi per rekening belanja mencapai nilai Rp1,1 triliun.
“Ini yang kami lakukan bahwa menindaklanjuti Inpres 1/2025 kami telah melakukan realokasi Rp1,1 triliun. Kami terima kasih seluruh OPD sudah melakukan efisiensi besar-besaran. Kami hanya ingin membangun yang langsung dirasakan masyarakat, entah infrastruktur, jalan, jembatan dan sebagainya,” katanya.
Selain itu, Pemprov Sulsel juga berhasil melakukan pengalihan hasil efisiensi anggaran yang menghasilkan Rp1,4 triliun total anggaran belanja yang dianggarkan kembali melalui 30 perangkat daerah guna mendukung kebijakan pemerintah pusat yang sejalan dengan program-program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Dana hasil efisiensi itu kemudian difokuskan pada program pembangunan yang dinilai lebih produktif dan berdampak langsung bagi masyarakat luas, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, pertanian dan peternakan, serta perhubungan.
“Inilah total yang kami anggarkan, kami tarik tahun ini untuk menjadi program-program efektif sebagaimana instruksi bapak presiden untuk merelokasi anggaran menuju ke program yang lebih efektif yang dirasakan masyarakat,” tuturnya.
Selain efisiensi fiskal, Pemprov Sulsel juga tengah menjalankan proyek besar Multi-Years Project (MYP) senilai Rp3,7 triliun. Proyek tersebut mencakup pembangunan lebih dari 1.000 kilometer jalan, irigasi seluas 54.000 hektar, serta dua rumah sakit regional yang akan dibangun di Luwu Raya dan wilayah selatan Kabupaten Gowa.
Sejumlah program strategis lainnya turut dipaparkan, di antaranya penanganan stunting bagi 15.120 anak, subsidi penerbangan Trans Sulsel dan seaplane, serta program Mandiri Benih Andalan untuk 200.000 hektar lahan pertanian.
Pemprov Sulsel juga menggarap proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata tahap pertama yang ditargetkan memberi manfaat bagi 80.000 rumah tangga.
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga mencatat perkembangan pada proyek strategis nasional dan investasi swasta, antara lain pembangunan Stadion Sudiang senilai Rp675 miliar, Politeknik BPOM senilai Rp1,7 triliun, Sekolah Rakyat Rp200 miliar, serta peningkatan Bandara Masamba dan Bandara Arung Palakka di Bone. Selain itu, terdapat investasi sektor pertambangan nikel di Luwu Timur dengan nilai hingga Rp100 triliun.
“Kami selalu komitmen, kami dengan pusat tidak ada bedanya. Anggaran di pusat, di daerah sama saja bagi kami. Bagi kami adalah untuk pelayanan publik. Salah satu kesyukuran, insyallah tentu ada proyeksi, perspective view dari bapak presiden yang akan dibangun secara komperhensif untuk seluruh Indonesia dan kita akan tentu mengawal dan mendukung,” pungkasnya.
