Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri doa dan tausiyah dr. Abdul Azis (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Wakil Wali Kota (Wawali) Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri doa dan tausiyah mengenang dr. Abdul Azis, aktivis kemanusiaan sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, yang wafat di Tanah Suci Mekkah usai menunaikan misi kemanusiaan di Palestina.
Acara yang berlangsung khidmat digelar di Masjid Al-Istiqomah, Citraland Celebes, Kabupaten Gowa, Selasa (04/11).
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan jamaah, rekan sejawat, dan tokoh masyarakat. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, serta sejumlah pimpinan lembaga kesehatan dan organisasi kemanusiaan di Sulawesi Selatan.
Doa bersama dipimpin oleh Ustaz Das’ad Latif dan Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, yang dalam ceramahnya menyoroti keteladanan almarhum sebagai sosok dokter sekaligus pejuang kemanusiaan yang konsisten menebar manfaat.
Ustaz Das’ad menyebut, pengabdian dr. Abdul Azis adalah bentuk nyata dari amal jariyah yang akan terus mengalir.
“Beliau bukan hanya seorang dokter yang menyembuhkan penyakit jasmani, tapi juga menebar semangat kemanusiaan di tengah masyarakat. Itulah makna sejati pengabdian,” ujar Das’ad.
Sementara itu, Aliyah Mustika Ilham menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian dr. Abdul Azis, yang disebutnya sebagai figur teladan bagi dunia medis dan kemanusiaan di Makassar. Ia mengatakan, semangat pengabdian almarhum akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya tenaga kesehatan di kota ini.
“Almarhum adalah sosok yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk masyarakat, bukan hanya sebagai dokter, tapi juga sebagai pejuang kemanusiaan. Makassar kehilangan figur yang luar biasa,” tutur Aliyah.
Aliyah juga menekankan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan almarhum, seperti ketulusan, empati, dan keberanian untuk menolong sesama tanpa pamrih, harus terus dijaga dan diwariskan.
“Nilai kemanusiaan yang beliau tinggalkan adalah warisan moral yang harus kita lanjutkan. Beliau mengajarkan bahwa melayani masyarakat adalah bentuk ibadah,” tambahnya.
Dikenal sebagai dokter spesialis urologi dan Direktur RS Universitas Hasanuddin, dr. Abdul Azis juga aktif memimpin berbagai organisasi sosial dan kemanusiaan, di antaranya Mahtan dan Kreki Sulsel. Ia kerap turun langsung ke lapangan saat terjadi bencana, baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dalam misi kemanusiaan di Palestina beberapa bulan sebelum wafatnya.
Dengan doa bersama untuk mendoakan almarhum dan pesan agar semangat kemanusiaan yang diwariskannya tidak padam. Ratusan peserta tampak meneteskan air mata saat nama dr. Abdul Azis disebut dalam doa, mengenangnya bukan hanya sebagai dokter, tetapi sebagai pahlawan kemanusiaan dari Makassar yang menorehkan teladan bagi banyak orang.
“Kita semua berhutang jasa pada beliau, karena lewat tangan dan pengorbanannya, banyak jiwa telah terselamatkan.” tutup Aliyah.

















































