Hari Ketiga Alek Teater 9 Hadirkan Tafsir Baru atas Siti Nurbaya hingga Ketegangan Batin “Naskah Aljabar”

2 weeks ago 18

Klikpositif Program September - iklan hayati

KLIKPOSITIF – Gelaran Alek Teater 9 kembali diselenggarakan oleh Taman Budaya Sumatera Barat pada 26–27 September 2025. Pertunjukan ini merupakan lanjutan dari pementasan sebelumnya pada 19–20 September lalu, menghadirkan eksplorasi karya teater segar dari kelompok muda di Sumbar.

Pada hari ketiga, panggung dibuka oleh UKS Baiturrahmah dengan karya berjudul “Salah Siti Nurbaya”. Pementasan ini berani menggugat tafsir lama novel klasik Siti Nurbaya. Jika biasanya tokoh Siti digambarkan sebagai korban adat dan patriarki, kali ini ia tampil sebagai sosok ambisius yang memilih bersekutu dengan Datuk Maringgih demi kekuasaan dan kendali sosial. Namun, ambisi itu justru menyeretnya ke jurang kehampaan, pengkhianatan, hingga kematian yang ironis. Lakon ini dimainkan oleh Kendry, Marsya, dan Vini.

Malam harinya, giliran Teater Balai mementaskan karya “Terbuang dalam Waktu” arahan sutradara Ravi Razak. Drama ini mengisahkan perjalanan getir seorang aktor komedi tua yang harus menanggalkan kenyamanan hidup demi kecintaan pada seni peran. Di balik tawa yang ia suguhkan, tersimpan luka masa lalu dan kisah cinta yang getir, membuatnya kerap terasing. Karya ini diperankan oleh Fauzan, Ravi Razak, Muhammad Arif, Ananda Rahmat, Sharief J. Alkindi, dan Syafirasalsabila.

Baca Juga

Penampilan karya Alsafitro berjudul “Diam Adalah Siksa.”

Workshop Musik di Taman Budaya Sumbar

Sebagai penutup, Teater Asa menghadirkan “Naskah Aljabar” karya sutradara Sulastri Wulandari. Dibawakan oleh Faridho Yuda dan Abdul Haris Lubis, lakon ini menggambarkan konflik batin antara ayah pelukis dan anaknya. Sang ayah memaksakan pandangan hidup dan nilai seni pada anaknya, sementara si anak memilih mencari makna baru, namun berakhir dalam kebuntuan. Simbol-simbol aljabar dan gestur panggung menghadirkan ketegangan yang kental dan reflektif.

Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar, M. Devid, mengatakan Alek Teater 9 menjadi ruang eksplorasi anak muda untuk menafsir ulang teks dan menghadirkan gagasan baru yang relevan dengan zaman. “Alek Teater 9 merupakan rangkaian kegiatan dari Workshop Teater yang digelar Mei lalu dan Parade Teater pada Agustus. Ini panggung kreatif bagi generasi muda,” ujarnya.

Selama tiga malam pertunjukan Alek Teater 9 ini lantai 4 gedung kebudayaan selalu penuh oleh pecinta teater yang sebagian besar mahasiswa dari berbagai kampus. Pengunjung sangat antusias menyambut pementasan yang mengobati kerinduan mereka pada teater.

“Tapi ruangannya panas, AC nya gak berfungsi kayaknya dan liftnya sering mati jadi capek naik tangga ke lantai 4,” keluh Upi, seorang mahasiswa yang sengaja datang bersama teman melihat penampilan UKS kampusnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news