Hasto Warning Penyalahgunaan APBN dan TNI-POLRI untuk Kepentingan Politik

21 hours ago 4
Hasto Warning Penyalahgunaan APBN dan TNI-POLRI untuk Kepentingan PolitikSekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengingatkan keras agar anggaran negara tidak digunakan untuk kepentingan politik elektoral.

Peringatan itu ia sampaikan dalam Konferensi Daerah (Konferda) VI PDIP Sulsel di Hotel Claro Makassar, Senin (24/11).

Hasto menegaskan bahwa politik harus dijalankan berdasarkan prinsip Pancasila dan konstitusi, bukan semata soal perebutan kekuasaan.

“Politik itu memegang prinsip-prinsip atas dasar Pancasila, atas dasar konstitusi negara kita. Politik itu bukan menang-menangan,” ujar Hasto.

Ia menyoroti peran institusi negara yang menurutnya tidak boleh diperalat untuk tujuan politik. TNI, kata Hasto, memiliki fungsi pertahanan, sementara Polri bertugas menjaga ketertiban dan menegakkan hukum.

“Polri bukan alat politik, bukan alat kekuasaan, Saudara-saudara sekalian,” tegasnya.

Hasto mengungkapkan pengalaman pemilu sebelumnya, di mana PDIP hanya mengalami kenaikan suara 1,8 persen pada 2019. Ia menegaskan bahwa partainya tidak diajarkan menggunakan instrumen negara untuk mengejar suara.

“Kita tidak diajarkan untuk menggunakan APBN dengan segala cara demi kepentingan elektoral. Setelah pemilu selesai, rakyat menjadi susah, dan fiskal kita bermasalah karena APBN dirampas untuk kepentingan elektoral,” ucap Hasto.

Ia mengajak seluruh kader mengevaluasi kesalahan masa lalu dan mengembalikan watak politik yang beradab.

Hasto mengingatkan bahwa jika politik hanya dihitung berdasarkan kemenangan dengan segala cara, maka yang tumbuh adalah praktik devide et impera dimana politik adu domba warisan kolonialisme.

“350 tahun kita terjajah karena mudah dipertengkarkan oleh kekuasaan,” tegasnya.

Ia menyerukan agar partai politik membangun kerja sama dan kompetisi yang sehat, tanpa praktik manipulasi yang mengancam demokrasi.

Lebih lanjut, Hasto mengingatkan kader agar belajar dari pengorbanan para pendiri bangsa, termasuk Bung Karno dan Megawati Soekarnoputri, yang menghadapi berbagai tekanan dalam memperjuangkan demokrasi.

“Penjara tidak pernah mematikan cita-cita. Penjara adalah pengorbanan terhadap cita-cita,” tegasnya, merujuk pada pengalaman Bung Karno dan ancaman yang pernah ia hadapi.

Ia mengatakan PDIP harus tetap berdiri di garis ideologi, membela rakyat kecil, serta tidak takut menghadapi tekanan politik.

Hasto menyampaikan pesan Megawati kepada seluruh kader.

“Yang pertama, jangan masuk zona nyaman. Berpolitik itu perjuangan, bukan kenikmatan. Yang kedua, kobarkan fighting spirit, api perjuangan yang menyala-nyala,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kecurangan pemilu adalah ancaman bagi demokrasi dan tidak boleh dibiarkan.

“Berbagai kecurangan pemilu itu bukan persoalan menang atau kalah, itu pembunuhan terhadap demokrasi,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news