HBDI ke-75, Appi Ajak IDI Hadirkan Layanan Kesehatan hingga Pulau

1 day ago 5
HBDI ke-75, Appi Ajak IDI Hadirkan Layanan Kesehatan hingga PulauWali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat Sambutan di Puncak Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-75, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), mengajak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar memperkuat kolaborasi dengan pemerintah kota untuk menghadirkan layanan kesehatan yang merata, termasuk bagi warga yang bermukim di wilayah kepulauan.

Ajakan tersebut disampaikan Munafri saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-75 yang dirangkaikan dengan Seminar Hukum bertema Perlindungan Hukum Tenaga Medis dan Strategi Penanganan Kasus Hukum di Era Digital, di Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (20/12).

Appi menegaskan, pemerataan akses kesehatan menjadi tantangan serius Kota Makassar yang memiliki lebih dari 1,4 juta penduduk, termasuk sekitar 15 ribu warga yang tersebar di delapan pulau. Menurutnya, pelayanan kesehatan tidak boleh terpusat di daratan, tetapi harus menjangkau seluruh wilayah kota.

“Sebaran tenaga dokter kita memang belum ideal, khususnya di wilayah pulau. Karena itu pemerintah kota menetapkan kebijakan khusus bagi dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di kepulauan,” kata Appi.

Ia menjelaskan, Pemkot Makassar menyiapkan perlakuan dan insentif berbeda bagi tenaga kesehatan yang bertugas di pulau terluar, pulau sedang, hingga pulau terdekat. Kebijakan tersebut dibarengi dengan pembenahan fasilitas dan infrastruktur kesehatan di wilayah kepulauan.

Appi juga menyampaikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis yang dinilainya sebagai pilar utama ketahanan kesehatan daerah. Ia menyinggung peran dokter yang berada di garis terdepan saat masa krisis, termasuk pada pandemi Covid-19.

“Dalam kondisi tersulit sekalipun, dokter berdiri sebagai benteng terakhir perlindungan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, Kota Makassar memiliki tenaga dokter yang bertugas di 47 puskesmas dan 53 rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Munafri menekankan pentingnya pemerataan pelayanan agar seluruh warga, baik di daratan maupun kepulauan, mendapatkan akses kesehatan yang setara.

Selain pemerataan layanan, Munafri mengajak IDI untuk bersinergi dalam percepatan penurunan angka stunting. Ia menilai peran dokter sangat krusial dalam edukasi gizi serta penanganan medis sejak dini.

“Penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Dibutuhkan peran aktif profesi dokter melalui edukasi dan intervensi medis,” katanya.

Appi juga menyoroti pentingnya digitalisasi dan transformasi layanan kesehatan guna mempermudah akses masyarakat. Di samping itu, ia mendorong penguatan upaya promotif dan preventif agar masyarakat tidak hanya berobat saat sakit, tetapi membangun pola hidup sehat.

Lebih jauh, Munafri menilai sektor kesehatan memiliki dampak langsung terhadap pembangunan daerah dan iklim investasi. Menurutnya, kualitas layanan kesehatan dan tenaga medis menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan investor.

“Jika kesehatan masyarakat terjaga, maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan baik,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pada 2025 pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai 5,39 persen dengan inflasi terkendali di angka 2,7 persen. Capaian tersebut, kata dia, harus dijaga melalui kolaborasi seluruh elemen, termasuk profesi dokter.

Appi berharap IDI terus menjadi organisasi profesi yang solid, menjunjung tinggi kode etik, serta adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

“Kota Makassar bangga memiliki pejuang-pejuang kesehatan. Selamat Hari Bakti Dokter Indonesia ke-75,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news