KabarMakassar.com — Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Kabupaten Gowa menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten untuk menegaskan komitmen dalam memperkuat sinergi lintas sektor menanggulangi kemiskinan ekstrem dan stunting.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, memimpin langsung kegiatan One Day One District yang kali ini dipusatkan di Kantor Camat Pattallassang, Senin (10/11).
Kegiatan ini diikuti seluruh perangkat daerah yang turun ke lapangan memberikan pelayanan publik, menyapa masyarakat, dan mendengarkan langsung aspirasi warga di 18 kecamatan secara serentak, baik secara langsung maupun virtual.
“Hari ini kami menyapa seluruh kecamatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Ini bukan hanya seremoni, tetapi kesempatan untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan kebutuhan riil di lapangan,” ujar Bupati Husniah Talenrang.
Bupati menegaskan bahwa isu kemiskinan ekstrem menjadi akar persoalan yang harus diselesaikan secara serius karena berdampak langsung terhadap kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Kalau kita ingin kesehatan masyarakat membaik, maka kemiskinan harus diperbaiki terlebih dahulu. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, perlu kerja sama semua pihak,” tegasnya.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut, kata Husniah, adalah melalui gerakan infak dan sedekah sebesar 2,5 persen dari gaji ASN yang disalurkan melalui Baznas Gowa untuk membantu keluarga miskin ekstrem.
Selain menghadirkan pelayanan kesehatan gratis, kegiatan One Day One District juga membuka berbagai layanan publik seperti penimbangan balita, perekaman KTP, pendaftaran BPJS, konsultasi sosial, hingga pameran UMKM.
“Ini kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang telah disiapkan pemerintah. Prinsipnya, kami ingin mendekatkan pelayanan dan memastikan pembangunan benar-benar menyentuh masyarakat,” tambahnya.
Ia berharap, melalui pendekatan ini, pemerintah dapat menghadirkan solusi yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat, bukan hanya program seremonial.
“One Day One District ini adalah wujud nyata pendekatan pembangunan dari pemerintah ke rakyat. Kita datang, mendengar, berdialog, dan mencari solusi bersama agar Gowa semakin maju dan sejahtera,” ungkapnya.
Melalui peringatan HKN ke-61 ini, Pemkab Gowa menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada masyarakat.
“Kesehatan dan kesejahteraan adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Untuk menciptakan generasi sehat dan masa depan hebat, kita harus memerangi kemiskinan dan stunting secara bersama,” tutup Bupati Husniah Talenrang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg. Abdul Haris Usman, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi lintas sektor dalam memperkuat sistem kesehatan daerah, sesuai tema HKN tahun ini, “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat.”
“Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, memperkuat sistem kesehatan, mengapresiasi tenaga kesehatan, dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Ia menyebut, melalui program unggulan seperti Gowa Sehat (Gowa Salewangang), Pemkab Gowa terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam kegiatan ini disediakan berbagai layanan seperti pemeriksaan kesehatan dasar gratis, imunisasi anak, penimbangan, pemberian telur untuk keluarga berisiko stunting, hingga edukasi gizi dan layanan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama di wilayah rentan, mendapatkan akses kesehatan dan dukungan gizi yang cukup,” jelas Haris.
Camat Pattallassang, A. Pangeran Zubair, menilai kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan data terakhir, wilayahnya mencatat sekitar 88 balita terindikasi stunting, dan saat ini tengah dilakukan intervensi serentak pencegahan dengan melibatkan berbagai pihak.
“Kami menggandeng PKK, Puskesmas, pemerintah desa, dan kader Posyandu untuk menekan angka stunting. Selain itu, kami juga jalankan program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dan Dapur Dahsat untuk mendukung keluarga berisiko,” jelasnya.
Selain penanganan stunting, ia juga melaporkan adanya penurunan signifikan jumlah keluarga miskin ekstrem di wilayahnya. Dari lima keluarga yang sebelumnya terdata, kini sebagian besar telah berdaya melalui program padat karya dan kolaborasi lintas sektor.
Kegiatan One Day One District di Pattallassang turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Andy Azis, Anggota DPRD Sulsel Kamaruddin Samad, pimpinan OPD lingkup Pemkab Gowa, dan jajaran pemerintah kecamatan.


















































