Ilham AU Menguat Pimpin PPP Sulsel, Pengamat Nilai Jadi Ujian Mengurai Konflik Kepentingan

15 hours ago 5
Ilham AU Menguat Pimpin PPP Sulsel, Pengamat Nilai Jadi Ujian Mengurai Konflik KepentinganIlham Ari Fauzan AU (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Arus dukungan sejumlah Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada Ilham Ari Fauzi AU untuk memimpin Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Sulawesi Selatan kian menguat.

Mengalirnya dukungan tersebut menempatkan Ilham sebagai salah satu figur yang paling diperbincangkan menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Sulsel, yang digelar di Claro pada Senin (22/12) besok.

Pengamat politik Muhammad Asratillah menilai, menguatnya nama Ilham Ari Fauzi tidak lepas dari posisi barunya dalam peta politik Sulawesi Selatan. Ia menyebut, kemunculan Ilham di ruang publik politik tergolong relatif baru jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lama di PPP Sulsel.

“Ilham Ari Fauzi ini dikenal luas publik baru pada Pilwakot Makassar 2024 ketika mendampingi Ibu Indira. Dari sisi umur politik, tentu masih pendek, dan itu wajar memunculkan pertanyaan soal kesiapan memimpin struktur PPP Sulsel yang kompleks, jika benar terpilih di Muswil.” ujar Asratillah, Sabtu (20/12).

Menurutnya, PPP Sulsel memiliki dinamika internal dan sejarah konflik yang tidak sederhana. Karena itu, pengalaman politik menjadi salah satu faktor penting dalam memimpin partai berbasis faksi dan jaringan daerah.

“Memimpin partai bukan hanya soal elektabilitas atau popularitas, tapi juga kemampuan mengelola organisasi, mengurai konflik, dan merawat keseimbangan antar-kepentingan di internal partai,” katanya.

Meski demikian, Asratillah menegaskan bahwa politik modern tidak lagi sepenuhnya ditentukan oleh lamanya seseorang berada di panggung kekuasaan. Dalam banyak konteks, figur dengan usia politik relatif singkat justru tampil membawa energi baru.

“Banyak contoh di mana figur muda dengan jam terbang pendek justru hadir sebagai solusi karena tidak terbebani konflik lama. Dalam konteks ini, Ilham bisa dibaca sebagai simbol regenerasi yang selama ini dituntut kader PPP Sulsel,” jelasnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa regenerasi tidak cukup dimaknai dari usia atau latar belakang generasi semata. Tantangan utama, kata Asratillah, adalah pemahaman mendalam terhadap kultur internal partai.

“Pertanyaannya bukan sekadar muda atau tidak, tapi sejauh mana Ilham memahami kultur PPP, membangun komunikasi dengan DPC, dan menguasai mekanisme pengambilan keputusan di tingkat wilayah maupun pusat,” ujarnya.

Asratillah juga menyoroti konteks relasi kekuasaan yang mengiringi kemunculan Ilham Ari Fauzi. Ia menilai Ilham membawa modal politik berupa nama besar keluarga Amir Uskara yang selama ini dikenal sebagai salah satu poros kekuatan PPP Sulsel.

“Nama besar itu tentu menjadi modal jaringan dan legitimasi. Tapi di saat yang sama, ini bisa menjadi pedang bermata dua karena berpotensi memunculkan kembali kritik soal dominasi elite dan minimnya sirkulasi kepemimpinan,” kata Asratillah.

Ia menambahkan, isu dinasti politik berpotensi memicu resistensi di tingkat akar rumput jika tidak dikelola dengan pendekatan meritokrasi dan keterbukaan.

“Kalau narasi yang dibangun hanya soal pewarisan, resistensi kader bisa muncul. Tapi jika yang dikedepankan adalah kapasitas dan kinerja, isu itu bisa diredam,” jelasnya.

Lebih jauh, Asratillah menekankan bahwa kelayakan Ilham Ari Fauzi memimpin PPP Sulsel tidak bisa diukur hanya dari dikotomi baru atau lama dalam politik. Ujian sesungguhnya, menurutnya, terletak pada kemampuan membangun konsensus internal.

“Ujiannya ada pada kesediaan mendengar kader senior dan daerah, kemampuan merangkul semua faksi, serta menawarkan arah baru bagi PPP Sulsel pasca-Muswil,” tuturnya.

Ia menegaskan, jika Ilham mampu membuktikan diri sebagai pemimpin kolektif yang inklusif, maka usia politik yang relatif pendek dapat ditutup oleh visi dan kerja organisasi yang nyata.

“Sebaliknya, tanpa kapasitas itu, dorongan pencalonan Ilham justru berisiko memperdalam polarisasi dan memperpanjang persoalan lama di tubuh PPP Sulsel,” pungkas Asratillah.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news