Ini Dampak Konsumsi Gula Berlebih terhadap Tubuh

12 hours ago 2

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF – Terlalu banyak mengonsumsi gula tidak baik bagi kesehatan. Namun, kenyataannya, banyak orang masih melampaui batas yang disarankan. Rata-rata, orang Amerika mengonsumsi sekitar 270 kalori gula tambahan per hari, setara dengan 17 sendok teh, padahal batas yang direkomendasikan hanyalah 12 sendok teh atau sekitar 200 kalori.

Minuman manis, permen, kue, serta produk olahan susu yang diberi pemanis merupakan sumber utama gula tambahan. Bahkan, sejumlah makanan asin seperti roti, saus tomat, dan protein bar juga mengandung gula tersembunyi. Hal ini membuat konsumsi gula berlebih sulit dihindari.

Gula tambahan juga kerap muncul dengan berbagai nama di label gizi, seperti corn syrup, agave nectar, palm sugar, cane juice, atau sucrose. Apa pun namanya, gula tetaplah gula, dan konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif bagi tubuh dari ujung kepala hingga kaki.

1. Otak

Mengonsumsi gula memicu pelepasan dopamin, zat kimia yang menimbulkan rasa senang di otak. Itulah sebabnya mengapa Anda lebih mudah tergoda untuk mengambil sebatang cokelat ketimbang apel di sore hari.

Namun, karena makanan alami seperti buah dan sayur tidak memicu pelepasan dopamin sebanyak gula olahan, otak menjadi terbiasa membutuhkan lebih banyak gula untuk merasakan kenikmatan yang sama. Hal ini memicu keinginan yang sulit dikendalikan terhadap makanan manis.

2. Suasana Hati

Asupan gula sesekali memang bisa memberi lonjakan energi cepat atau yang dikenal dengan istilah sugar high. Namun, ketika kadar gula darah kembali turun, tubuh justru akan merasa gelisah dan lemas (sugar crash).

Jika kebiasaan ini berlanjut, efeknya tak berhenti pada kelelahan sementara. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa.

3. Gigi

Peringatan klasik dari orang tua ternyata benar adanya gula dapat merusak gigi. Bakteri penyebab gigi berlubang sangat menyukai sisa gula yang tertinggal di mulut, yang kemudian menghasilkan asam dan merusak enamel gigi.

4. Sendi

Konsumsi gula berlebih juga dapat memicu peradangan di dalam tubuh, yang pada akhirnya memperburuk nyeri sendi. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa individu dengan asupan gula tinggi lebih rentan mengidap rheumatoid arthritis.

5. Kulit

Dampak lain dari peradangan akibat gula adalah penuaan dini pada kulit.
Gula berlebih dapat menempel pada protein dalam aliran darah dan membentuk molekul berbahaya yang disebut AGEs (advanced glycation end products). Zat ini merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya, kulit menjadi berkerut dan kendur lebih cepat.

6. Hati

Sebagian besar gula tambahan mengandung fruktosa atau sirup jagung tinggi fruktosa, yang diolah di hati. Konsumsi berlebihan menyebabkan fruktosa diubah menjadi lemak, dan lama-kelamaan memicu kerusakan organ ini.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news