Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (tengah) membuka Indonesia Intangible Cultural Heritage Festival di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Kota Jogja, Sabtu (23/11/2024). - Sirojul Khafid
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bangsa melalui berbagai inisiatif internasional.
Dia menyebutkan bahwa Indonesia telah mengajukan tiga karya budaya baru untuk dimasukkan dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO.
Ketiga karya budaya tersebut antara lain Reog Ponorogo, sebuah seni pertunjukan yang terkenal di Jawa Timur; Kebaya yang diajukan bersama dengan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai simbol keberagaman budaya di Asia Tenggara; dan Kolintang, yang diajukan dengan skema ekstensi bersama negara-negara Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading, sebagai pengembangan dari warisan budaya Balafon yang sebelumnya telah diinskripsikan oleh negara-negara tersebut.
"Mungkin dalam satu atau dua minggu ini hasilnya akan keluar," katanya dalam pembukaan Indonesia Intangible Cultural Heritage Festival (ICH) Festival 2024 di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Sabtu (23/11/2024) malam.
Indonesia, menurut Fadli Zon, telah berhasil mencatat sejumlah warisan budaya dalam daftar UNESCO, seperti batik, angklung, noken, pencak silat, gamelan, dan masih banyak lagi.
Pencapaian ini, menurutnya, adalah sebuah kebanggaan, namun juga membawa tanggung jawab besar untuk memastikan budaya-budaya tersebut tetap hidup, relevan, dan dipraktikkan oleh generasi mendatang.
Berdasarkan data Kementerian Kebudayaan, Indonesia memiliki 228 cagar budaya berperingkat nasional, serta 2.213 karya budaya yang telah diakui sebagai warisan budaya takbenda.
BACA JUGA: Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
Saat ini, terdapat 13 karya budaya Indonesia yang telah diinskripsi oleh UNESCO, termasuk wayang, keris, batik, angklung, tari saman, dan gamelan. "Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga menegaskan kepada dunia bahwa budaya kita hidup dan berkembang di tengah masyarakat," ujar Fadli Zon.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemenbud, Irini Dewi Wanti, menjelaskan bahwa Indonesia ICH Festival 2024 diselenggarakan dengan berbagai acara, mulai dari pertunjukan, sarasehan, lokakarya , hingga seminar, yang berlangsung hingga 28 November 2024.
Adapun, tema festival tahun ini adalah Indonesia Menuju Ibu Kota Dunia dengan rangkaian acara yang mengangkat kolaborasi budaya, seperti pertunjukan wayang golek, kulit, dan orang yang dipadukan dengan multimedia, serta penampilan wayang dalang remaja.
"Indonesia ICH Festival 2024 menjadi ruang penting untuk merajut keberagaman budaya Indonesia, sekaligus menjadi ajang bertemunya para seniman, budayawan, dan generasi muda untuk berdialog, bertukar pengetahuan, dan menggali inspirasi dari kekayaan tradisi Indonesia.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News