Ini Faktor Pengaruhi Cuaca Jadi Panas di Sumbar

3 weeks ago 22

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau memprediksi, mulai besok, Selasa (4/10)2025), sebagian wilayah di Sumbar sudah mulai berpotensi hujan.

Prakirawan BMKG Minangkabau menyampaikan, cuaca panas yang terjadi sepekan terakhir, diakibatkan
kelembaban udara yang bernilai rendah di lapisan atas sehingga sulit terbentuk awan-awan hujan.

Baca Juga

Pemandangan Kota Padang dari ketinggian

Selain, terjadi kelembaban udara yang rendah, daerah sirkulasi siklonik yang membentuk daerah konvergensi di wilayah Laut Cina Selatan juga semakin menarik massa udara di Indonesia.

Sehingga dengan adanya pengaruh diatas, menyebabkan kurangnya uap air dan berakibat pada minim potensi hujan di sebagian besar wilayah Sumatera Barat. Meski berdasarkan data normalnya (data 1991-2020), bulan november sudah memang masuk musim hujan.

“Ya, faktor ini mengakibatkan
cuaca panas dan terik dengan minim awan di seminggu terakhir,” ungkapnya pada Katasumbar (grup Klikpositif), Senin (3/10/2025).

Ia menjelaskan, kondisi cuaca panas yang terjadi sejak sepekan terakhir, akan mulai berangsur berubah, Selasa (4/10/2025). Karena menurut, pada Selasa (4/10/2025), sebagian wilayah sudah mulai berpotensi hujan.

“Potensi hujan diperkirakan mulai meningkat pada besok hingga akhir minggu pertama di bulan ini di beberapa wilayah sumatera barat; dan selanjutnya akan berlanjut dengan kondisi normalnya yaitu musim hujan,” terangnya.

Lanjutnya, meski, besok sudah berpotensi hujan di sebagian wilayah. Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada ketika cuaca panas. Diantaranya, tetap menjaga asupan air minum agar tubuh tetap terhidrasi, memakai sunscreen dan pakaian yang melindungi seluruh tubuh untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet secara langsung (terutama jam 10-16 wib).

“Lalu, untuk lebih bijak dan bertanggungjawab dalam pengelolaan lahan agar tidak menimbulkan titik api yang tidak terkendali, serta segera melapor kepada pihak berwenang setempat apabila menemukan titik api baik di lahan belukar, perkebunan maupun pertanian agar bisa segera ditanggulangi,” ujarnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news