Politisi Partai Hanura Irmawati Sila (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Nama Irmawati Sila, politisi yang kini duduk di DPRD Kota Makassar, mencuat sebagai calon kuat Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Makassar.
Dorongan itu datang dari sejumlah kader, termasuk sinyal terbuka dari Sekertaris Hanura Makassar, Muchlis Misbah, yang menilai Irmawati sebagai sosok paling layak untuk memimpin partai berlambang hati nurani itu.
Dorongan ini disambut tenang oleh Irmawati. Dikonfirmasi terkait wacana tersebut, ia mengaku menghormati semua aspirasi yang berkembang di internal partai, namun menegaskan bahwa dirinya akan tetap berpegang pada keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Irmawati menegaskan bahwa baginya kepemimpinan bukan soal ambisi pribadi, melainkan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab moral terhadap partai.
“Saya ini kader Hanura yang patuh pada garis organisasi. Kiblat utama kami ada di DPP. Kalau DPP menilai saya layak dan memberikan amanah itu, tentu saya siap menjalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Irmawati di Hotel Almadera, Minggu (05/10).
Namun, ia juga menegaskan sikap legawanya jika keputusan DPP atau DPD Sulsel mengamanahkan posisi ketua kepada kader lain.
“Kalau ada yang lebih layak menurut DPP atau DPD, saya akan tetap taat dan tidak kecewa. Karena bagi saya, yang terpenting bukan siapa yang menjadi ketua, tapi bagaimana Hanura ini bisa lebih besar dan menambah kursi di DPRD,” tegas Srikandi Hanura itu.
Kata Irmawati, siapapun dipercaya harus menyiapkan langkah konkret untuk Hanura Makassar. Fokus utama harus melakukan evaluasi internal, terutama terhadap struktur pengurus yang benar-benar mau bekerja dan mencintai partai.
“Langkah pertama yang harus dilakukan jika menjadi ketua adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengurus. Kita butuh orang-orang yang bukan hanya ingin berpartai, tapi juga mencintai Hanura agar bisa besar bersama,” ujarnya.
Selain pembenahan struktur, pentingnya aktivitas sosial dan kemanusiaan sebagai wajah partai di masyarakat. Hanura, kata dia, tidak boleh hanya muncul saat masa pemilu, tetapi harus hadir di tengah warga setiap saat, terutama ketika bencana atau musibah melanda.
“Hanura harus punya identitas sebagai partai yang cepat tanggap. Kalau ada bencana, partai yang turun, bukan perorangan. Itu bentuk nyata hati nurani dalam politik,” tegasnya.
Irmawati menilai langkah itu penting untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap partai politik di tingkat lokal, terutama setelah berbagai peristiwa politik nasional sering kali membuat masyarakat skeptis terhadap dunia politik.
Diamankan atau tidak, Irmawati menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan partai di tingkat kecamatan dan kelurahan agar mesin politik Hanura benar-benar hidup hingga ke basis terendah.
Ia optimistis, dengan kerja kolektif dan komunikasi yang baik, Hanura Makassar bisa kembali menjadi kekuatan signifikan dalam peta politik lokal pada Pemilu mendatang.
“Target saya sederhana Hanura harus kembali punya suara kuat di parlemen. Itu bisa dicapai kalau semua kader turun bekerja, bukan hanya bicara,” terangnya.
