Kader HMI, Robi Sugara bersama rekannya. Dok. IstKabarMakassar.com –- Iklim demokrasi internal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jeneponto sedang diterpa badai. Masa bakti kepengurusan telah berakhir sejak Mei 2025, namun hingga memasuki bulan Juni, Konferensi Cabang (Konfercab), forum tertinggi untuk regenerasi dan pertanggungjawaban belum juga dilaksanakan.
Kondisi ini kemudian memicu kekhawatiran serius dan desakan keras dari internal, khususnya Bidang Pembinaan Anggota (Bidang PU) dan jajaran Komisariat.
Dalam konstitusi HMI, masa jabatan pengurus cabang secara tegas diatur hanya satu tahun sejak terbitnya Surat Keputusan (SK) dari Pengurus Besar (PB).
“Pengurus HMI Cabang Jeneponto dilantik pada Mei 2024, yang berarti masa baktinya telah berakhir pada Mei 2025,” ujar salah satu kader HMI Jeneponto, Robi Sugara, Jumat malam (7/11).
Ia menyebutkan bahwa hingga awal Juni 2025, hampir lima bulan setelah masa jabatan Ketua HMI berakhir, Konfercab belum juga dilaksanakan.
” Ini bukan sekadar persoalan teknis, ini adalah pelanggaran serius terhadap AD/ART organisasi,” jelas Robi
Ketua Bidang PU bersama perwakilan Komisariat menilai penundaan tanpa alasan jelas ini telah mencederai prinsip transparansi dan demokrasi HMI. Mereka khawatir kondisi ini menciptakan preseden buruk dan merusak iklim kaderisasi yang seharusnya berjalan sehat dan konstitusional.
Keterlambatan Konfercab dituding sebagai tanda-tanda stagnasi organisasi. Kepengurusan yang melampaui batas waktu konstitusional dinilai berpotensi kehilangan arah perjuangan dan melemahkan semangat juang kader muda.
“Kepemimpinan bukan untuk dilanggengkan, tetapi dijalankan dengan tanggung jawab dalam waktu terbatas. Dinamika kaderisasi menjadi tersumbat, dan budaya regenerasi perlahan memudar,” tegasnya.
Lebih lanjut, publik internal maupun eksternal kini mempertanyakan legitimasi pengurus yang masih menjabat serta keseriusan HMI Cabang Jeneponto dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi yang selama ini menjadi jargon utama organisasi.
Sebagai organisasi kaderisasi yang mengklaim diri sebagai kawah candradimuka kepemimpinan nasional, para kader mendesak Pengurus HMI Cabang Jeneponto untuk segera mengakhiri kondisi ini.
“Kami mendesak Pengurus HMI Cabang Jeneponto agar segera melaksanakan Konfercab secepatnya,” pinta mereka.
“Jangan menunggu desakan lebih besar. Biarkan proses kaderisasi berjalan sebagaimana mestinya. Serahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada generasi berikutnya yang siap melanjutkan perjuangan,” harapnya
Pernyataan tersebut ditutup dengan pesan yang menohok.
“Jangan biarkan roda organisasi ini berkarat hanya karena ambisi pribadi segelintir orang. Setiap pelanggaran terhadap konstitusi HMI merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan para pendahulu. HMI adalah milik perjuangan, dan perjuangan tidak boleh dikhianati,” sebutnya
Saat ini, seluruh mata kader di Jeneponto tertuju pada Pengurus Cabang, menantikan kapan Konfercab akan digelar untuk mengembalikan organisasi ke “rel perjuangan” dan memastikan regenerasi berjalan sesuai konstitusi.


















































