Jalan Kaki Lebih Lama Berkaitan dengan Kesehatan Jantung dan Umur Panjang

17 hours ago 3

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF – Pernah mendengar seseorang berkata bahwa mereka senang berjalan kaki di pantai? Mungkin tanpa sadar, mereka sudah menemukan salah satu rahasia panjang umur.

Orang dewasa yang berjalan kaki dalam waktu lebih lama — lebih dari 10 menit per sesi — memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan kematian dini dibanding mereka yang berjalan dalam durasi lebih singkat. Temuan ini diungkap dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Senin lalu di jurnal Annals of Internal Medicine.

“Sebagian besar penelitian berfokus pada jumlah langkah per hari — termasuk studi kami sebelumnya. Namun, penelitian kali ini menunjukkan bahwa cara seseorang mengumpulkan langkah juga penting, terutama bagi mereka yang kurang aktif,” ujar Dr. Borja del Pozo Cruz, penulis utama studi tersebut, melalui surel.

“Ini menambah makna baru pada konsep ‘10.000 langkah per hari’: meski tidak mencapai angka itu, berjalan kaki lebih lama dalam beberapa sesi ternyata bisa memberikan manfaat nyata bagi kesehatan jantung dan umur panjang,” paparnya.

Menurut data global, hampir 31% populasi dewasa dunia tergolong tidak aktif secara fisik dan tidak memenuhi rekomendasi berolahraga minimal 150 menit per minggu. Gaya hidup yang banyak duduk diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko insomnia, kematian dini, dan penyakit jantung.

“Semua orang bisa mendapat manfaat dari berjalan kaki — tak ada kelompok yang dirugikan. Namun, temuan ini paling relevan bagi mereka yang cenderung tidak aktif atau berjalan kurang dari 8.000 langkah per hari,” tambahnya.

Tidak Ada Jalan Pintas Menuju Sehat

“Sebagian besar orang bisa berjalan satu atau dua menit tanpa masalah. Tapi ketika mencapai 20, 30, hingga 60 menit, tantangannya jauh lebih besar — dan inilah kapasitas yang ingin kita bangun,” kata Dr. Andrew Freeman, Direktur Pencegahan dan Kesehatan Kardiovaskular di National Jewish Health, Denver, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Olahraga teratur membantu otot menarik oksigen lebih efisien dari darah, menurunkan detak jantung, mengurangi peradangan, serta menekan stres.

“Berjalan lebih lama kemungkinan membantu melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan mengontrol kadar gula — faktor-faktor kunci bagi kesehatan jantung,” jelas del Pozo Cruz.

Ia menambahkan, jalan kaki dalam durasi lebih panjang juga meningkatkan volume kerja jantung dan membantu mengaktifkan lebih banyak otot tubuh. Namun, seperti halnya otot lain, kemampuan untuk berjalan lebih lama perlu dilatih secara bertahap.

“Bayangkan berjalan kaki jauh seperti mengangkat beban 45 kilogram. Kita tidak bisa langsung melakukannya begitu saja. Harus dibangun kapasitas dan kekuatannya terlebih dahulu. Begitu pula dengan kekuatan jantung dan daya tahan kardiovaskular,” ujar Freeman.

Fokus pada Durasi, Bukan Hanya Jumlah Langkah

Dilansir dari laman CNN, target seperti 10.000 langkah per hari atau 150 menit olahraga per minggu sering terasa sulit diikuti, terutama bagi mereka yang belum terbiasa aktif. Karena itu, studi ini menekankan pentingnya durasi berjalan, bukan hanya jumlah langkah.

“Kecepatan tetap penting, tapi durasi dan konsistensi langkah ternyata faktor yang sangat berpengaruh. Jadi, daripada menghitung setiap langkah, cobalah menjadwalkan beberapa sesi jalan kaki terus-menerus setiap hari,” kata del Pozo Cruz.

Membangun Kekuatan Jantung

Cara termudah untuk memulai adalah dengan berjalan kaki dengan postur yang baik — berdiri tegak, bahu rileks, dan ayunan tangan seimbang. Gerakan ini tak hanya membantu pernapasan dan keseimbangan, tapi juga mencegah nyeri punggung.

“Berjalan kaki itu gerakan seluruh tubuh, bukan hanya kerja kaki,” kata Dana Santas, pelatih kekuatan dan pelatih pikiran-tubuh untuk atlet profesional.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news