Jus Jambu Hanya Pendukung, Bukan Perawatan Utama DBD

9 hours ago 4
Jus Jambu Hanya Pendukung, Bukan Perawatan Utama DBDDokter Grace Kerenhapukh Ndae (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) amat sering terjadi di masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, tindakan untuk mencegah DBD terus digalakkan.

Sejumlah cara tradisional dalam menghadapi DBD juga masih banyak beredar di tengah masyarakat, salah satunya terkait dengan meminum jus jambu biji.

Namun, dari pandangan medis membantah hal tersebut. Dokter Grace Kerenhapukh Ndae menyampaikan fakta terkait dengan mengonsumsi jus jambu biji bagi penderita DBD.

“Jadi DBD disebabkan karena virus, sehingga sebenarnya, sampai sekarang tidak ada paten yang mengatakan jika ini mampu mengobati DBD,” ujarnya, Senin (03/11).

Dia mengatakan, saat ini belum ada obat paten yang diciptakan untuk mengobati virus.

“Maka virus ini hanya bisa diobati dengan membantu meringankan gejala saja,” tuturnya.

Penyakit DBD, terang dr. Grace, memiliki tingkatan dimulai dari demam dengue, DBD tanpa pendarahan dengan DBD disertai pendarahan.

“Apabila demam dengue biasa, maka kami hanya menganjurkan rehidrasi yaitu minum banyak, makan-makanan yang banyak mengandung antioksidan, dan vitamin C,” terangnya.

Buah jambu menjadi salah satu pilihan yang banyak mengandung vitamin C dan antioksidan.

Akan tetapi, tidak terbukti secara konkret bisa mengobati DBD.

“Buah jambu biji ini bisa diandaikan seperti “suplemen”, pelengkap atau vitamin biasa,” tuturnya.

Ia menegaskan, jika masyarakat patut untuk memahami jika anggapan mengonsumsi jambu maka dapat langsung menyembuhkan penyakit DBD bukanlah hal yang tepat.

“Apalagi untuk kasus DBD yang sudah berat, yang sudah disertai dengan pendarahan, trombosit rendah sekali dibawah 150 ribu itu tidak bisa, harus cairan,” ujarnya.

Pada tahap awal, ketika pasien masih kuat belum syok, maka diberikan cairan melalui mulut. Namun, ketika sudah tidak bisa maka harus di infus.

Grace mengatakan, buah jambu mampu meregenerasi tubuh.

“Jadi untuk pasien-pasien DBD, grade berapa pun itu yang masih bagi intake oral, yang masih bisa makan. Seperti DBD ringan atau masih sadar, masih bisa di tambahkan,” ujarnya.

“Jika bekerjasama dengan dokter gizi dalam perawatan orang dengan DBD, mereka biasanya menganjurkan untuk konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan antioksidan tinggi, termasuk jambu biji tadi,” jelasnya.

Dia menyebut, meskipun buah jambu tidak secara langsung menyembuhkan DBD, akan tetapi dapat membantu orang dengan penyakit DBD.

Oleh sebab itu, apabila masyarakat mengonsumsi buah jambu maka harus disertai dengan melakukan pemeriksaan ke dokter.

“Beberapa kasus DBD itu, kan dia virus. Kadang virusnya, dalam tubuh melemah, tapi dikemudian hari ketika dia mengalami infeksi yang sama maka gejalanya akan menjadi lebih berat, apabila DBDnya tidak ditangani dengan baik,” tuturnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news