Proses evakuasi korban. (Dok: Ist)KabarMakassar.com — Kecelakaan laut terjadi di perairan Pulau Podang-Podang menuju Pulau Sarappo Caddi, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Kapal motor KM Fitri Jaya yang mengangkut 11 orang penumpang tenggelam setelah dihantam cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang. Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga orang penumpang meninggal dunia. Sabtu (27/12)
Kapal KLM Fitri Jaya bertolak dari Sungai Pangkajene sekitar pukul 08.40 WITA dengan tujuan Pulau Sarappo. Kapal tidak hanya membawa penumpang, tetapi juga mengangkut muatan bantuan berupa sekitar 40 sak semen dan 40 unit jamban. Penumpang di dalam kapal terdiri dari tim Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, petugas Puskesmas Pulau Sarappo, unsur pemerintah kecamatan, serta awak kapal.
Berdasarkan kronologis kejadian, sekitar pukul 10.50 WITA kapal memasuki wilayah perairan terbuka dan mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Gelombang laut yang tinggi menyebabkan kapal oleng. Juragan kapal dilaporkan tidak mampu mengendalikan laju kapal hingga akhirnya kapal terbalik dan tenggelam sekitar pukul 11.00 WITA.
Warga Pulau Sarappo Lompo yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian segera memberikan bantuan awal. Sejumlah korban berhasil dievakuasi ke atas kapal warga, sementara sebagian lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Proses evakuasi berlangsung dalam kondisi cuaca yang masih kurang bersahabat.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Data yang dihimpun dari Basarnas Sulawesi Selatan menyebutkan, korban meninggal dunia masing-masing bernama Imran selaku Koordinator LKC Dompet Dhuafa Sulsel, Fitri Mubara, yang menjabat Camat Liukang Tupabbiring, serta Bidan Darma yang bertugas sebagai bidan di Pulau Sarappo.
Sementara itu, delapan penumpang lainnya berhasil selamat dari insiden tersebut. Mereka masing-masing bernama Andi Mappasallang, Etty Permatasari, Siti Patimah, Nurlina, dan Wulan Cahya yang merupakan bagian dari tim LKC Sulsel. Selain itu, korban selamat lainnya adalah Dokter Gigi Nova, Samiang selaku Kepala Puskesmas Pulau Sarappo, serta satu orang awak kapal.
Seluruh korban selamat langsung dievakuasi ke Pulau Sarappo untuk mendapatkan penanganan medis awal. Beberapa korban dilaporkan mengalami kelelahan dan syok akibat kejadian tersebut, namun dalam kondisi sadar.
Kepolisian menerima laporan kejadian dari masyarakat dan bergerak ke lokasi untuk membantu proses evakuasi serta pengamanan. Aparat bersama unsur terkait melakukan penyisiran di sekitar titik kejadian guna memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di perairan.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol. Didik Supranoto, S.I.K., M.H., membenarkan adanya kecelakaan laut tersebut dan menyatakan seluruh korban telah ditemukan.
“Korban selamat telah mendapatkan penanganan medis, sementara korban meninggal dunia telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Kasi Operasi Basarnas Sulsel, Andi Sultan, menyebutkan bahwa faktor cuaca buruk menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan laut tersebut. Menurutnya, hujan lebat dan angin kencang membuat kapal kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terbalik.
Jenazah ketiga korban meninggal dunia sementara dievakuasi ke Pulau Sarappo sebelum selanjutnya dibawa ke Pangkajene dan Makassar untuk proses pemulasaraan. Sementara itu, korban selamat masih menjalani pemantauan kesehatan oleh tenaga medis setempat.

















































