Kementerian Komdigi dan PPATK Lebih Dahulu Endus Transaksi Janggal Sejumlah Pegawai Sebelum Ditangkap Polisi Karena Terlibat Judi Online

1 week ago 4

Kementerian Komdigi dan PPATK Lebih Dahulu Endus Transaksi Janggal Sejumlah Pegawai Sebelum Ditangkap Polisi Karena Terlibat Judi Online Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria ditemui di UGM pasa Minggu (3/11/2024). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Harianjogja.com, SLEMAN -- Tertangkapnya belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital dalam dugaan pusaran judi online sebelumnya telah terendus dari pemantauan internal. Sebelum ditangkap aparat penegak hukum, Kemkomdigi bekerja sama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) telah mencium aliran dana transaksi janggal dari beberapa pegawai Kemkomdigi. 

"Sebetulnya mereka yang tertangkap ini juga sudah masuk di dalam pengamatan internal ya, sehingga tindakan yang dilakukan Polri ini kami sangat apresiasi," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria ditemui di UGM pada Minggu (3/11/2024).

Indikasi dugaan keterlibatan oknum pegawai Kemkomdigi dalam perputaran operasi judi online pertama kali terendus lewat transaksi janggal. Kemkomdigi yang bekerja sama dengan PPATK menemukan sejumlah pegawai Kemkomdigi punya riwayat transaksi keuangan yang mencurigakan pada rekening mereka.

"Kita lakukan kerja sama dengan PPATK sebetulnya, kita menemukan sejumlah pegawai-pegawai yang terindikasi punya transaksi yang mencurigakan dalam rekening mereka," tandasnya.

Berangkat dari situ, para pegawai yang masuk daftar transaksi mencurigakan pun didalami lebih lanjut. Dari sana diketahui ada pengakuan keterlibatan oknum dalam jaringan judi online. 

"Sejumlah dari para karyawan yang kita temukan terindikasi transaksi mencurigakan itu kita dalami dan ada pengakuan-pengakuan bahwa mereka ikut dalam judi online dan ini sudah dikenai sanksi," ungkapnya. 

BACA JUGA: Polisi Menangkap Belasan Tersangka Kasus Judi Online dari Lingkungan Kementerian Komdigi

Buntutnya, beberapa nama yang diduga terlibat judi online digeser Kemkomdigi ke bidang lain. "Sejumlah dari nama-nama itu sudah digeser dari tim sebelum penangkapan," imbuhnya. 

Dari sejumlah nama yang diamankan kepolisian, beberapa dari mereka bertugas memantau konten negatif termasuk dalam hal ini konten dengan muatan judi online. Sayangnya, alih-alih mengemban amanah yang dipikul, para oknum tadi justru membiarkan situs-situs judi online tak terblokir dan terus beroperasi. "Mereka termasuk dalam tim pengendalian konten, terutama negatif konten dalam hal ini judi online," ujarnya. 

"Jadi kita ketahui bahwa tugas-tugas mereka itu yang diamanahkan pada mereka, ternyata mereka justru melakukan pelanggaran yang sangat serius soal ini misalnya membiarkan situs-situs judi online itu tidak terblokir," lanjut Nezar. 

Kini, sanksi tegas berupa pemecatan membayangi para oknum pegawai jika terbukti inkrah berperan dalam judi online. 

"Pasti, pasti, sanksi yang tegas pasti diberlakukan sesuai aturan yang berlaku," pungkas Nezar.

Di sisi lain Nezar menegaskan dirinya mendukung penuh langkah aparat penegak hukum dalam pengusutan jaringan judi online di Indonesia, baik dari hulu sampai hilir. Dia berharap jejaring yang tertangkap bisa terus didalami bahkan diibongkar hingga terkuak siapa saja yang bergerak di dalamnya. 

Bagi Nezar penangkapan belasan pegawai Kemkomdigi yang diduga terlibat dalam jaringan judi online menjadi langkah bebersih di lingkup internal. "Ini adalah salah satu langkah-langkah yang kita lakukan untuk melakukan bersih-bersih di dalam," ujarnya. 

Mantan aktivis dan jurnalis itu juga kembali menegaskan bagi siapapun yang terlibat dalam judi online akan berhadapan dengan hukum.

"Ini sangat baik bagi kami, sehingga kebobolan yang terjadi di Kemenkomdig dalam pemberantasan judol ini setidaknya bisa kita kurangi dan kita terus dalami siapapun yang terlibat akan berhadapan dengan hukum," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news