Kisah Warga di NTI, 27 Tahun Menunggu Air Bersih Kini Mengalir di Era Appi

1 week ago 13
Kisah Warga di NTI, 27 Tahun Menunggu Air Bersih Kini Mengalir di Era AppiSuasana Warga NTI Penerimaan air bersih dari PDAM (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Tangis haru mewarnai kawasan Perumahan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, setelah air bersih akhirnya mengalir stabil ke rumah-rumah warga.

Selama 27 tahun lamanya, ribuan keluarga di perumahan ini hidup dalam keterbatasan air bersih, bergantung pada sumur bor dan pompa listrik dengan air yang payau. Namun kini, di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), krisis itu resmi berakhir.

Perubahan besar itu terjadi usai proyek koneksi Pipa PLTU Tello yang dikerjakan oleh Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar rampung sepenuhnya. Hasilnya langsung terasa, tekanan air meningkat, aliran lebih stabil bahkan hingga malam hari, dan pasokan air bersih mulai menjangkau seluruh blok di perumahan yang selama ini dikenal sebagai titik paling kering di wilayah timur Makassar.

“Dulu tiap malam kami menimba air dari sumur bor, warnanya keruh dan rasanya payau. Sekarang air dari PDAM sudah mengalir lancar, bahkan sampai pagi tidak mati. Terima kasih banyak Pak Wali dan PDAM,” ujar Saenab (42), salah satu warga NTI, Selasa (11/11).

“Air ini bukan kemewahan. Tapi setelah 27 tahun menunggu, bagi kami ini seperti hadiah terbesar dari pemerintah. Terima kasih Pak Appi,” ucap Saenab.

Perasaan serupa disampaikan Darussalam, warga lainnya yang mengaku perubahan ini membawa harapan baru bagi kehidupan sehari-hari.

“Kami sudah bertahun-tahun mengeluh tapi tidak pernah ada hasil. Sekarang, di masa Pak Appi, akhirnya air bersih benar-benar ada. Ini bukan cuma janji, tapi hasil nyata,” tuturnya.

Bagi warga NTI, air bersih bukan sekadar kebutuhan, tapi simbol perubahan. Setiap rumah kini bisa mencuci, memasak, dan beribadah dengan tenang tanpa harus menunggu giliran pompa berputar. Beberapa warga bahkan menyebut momentum ini sebagai “akhir dari penderitaan panjang” yang telah mereka alami sejak 1997.

Kawasan NTI sendiri selama ini dikenal sebagai wilayah paling sulit air di timur kota. Jarak distribusi yang jauh dari jaringan utama serta perbedaan ukuran pipa membuat suplai air tak pernah stabil. Namun situasi itu berubah sejak PDAM menyelesaikan koneksi pipa dari PLTU Tello ke arah timur Makassar proyek yang menjadi tonggak peningkatan layanan dasar di bawah arahan Wali Kota Appi.

“Wilayah NTI ini sudah puluhan tahun menjadi titik keluhan warga. Setelah koneksi pipa Tello selesai, distribusi air ke timur kota mulai membaik. Sekarang airnya stabil, walau di jam puncak pagi hari masih butuh pompa di beberapa titik,” jelas Plt Dirut PDAM Makassar, Hamzah Ahmad.

Menurut Hamzah, peningkatan tekanan air tak hanya dirasakan di NTI, tapi juga berdampak pada beberapa kawasan sekitar seperti Puri Kencana dan Tamalanrea Raya. PDAM kini menyiapkan penggantian pipa lama berukuran 2 inci menjadi 4 hingga 6 inci agar aliran air lebih kuat.

“Harapan warga itu sederhana, air mengalir tanpa pompa. Dan itu yang sedang kami wujudkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang meninjau langsung kawasan NTI, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya sistematis Pemkot untuk menuntaskan wilayah-wilayah blank spot air bersih di Makassar.

Ia menyebut, persoalan air tidak bisa diselesaikan dengan cara instan, melainkan melalui strategi jangka panjang yang melibatkan peningkatan jaringan, penguatan sumber air baku, dan penyesuaian instalasi pipa internal di perumahan.

“Air bersih ini hak dasar masyarakat. Tidak boleh ada satu pun warga Makassar yang kekurangan air. Karena itu, kami prioritaskan dulu wilayah yang selama ini paling sulit air, seperti NTI dan kawasan timur lainnya,” tegas Appi.

Ia juga menjelaskan bahwa setelah penyambungan pipa di Tello rampung, tekanan air di NTI mulai menunjukkan perubahan signifikan. Meski sebagian pipa internal kompleks masih kecil dan butuh penyesuaian, suplai air utama kini sudah berjalan sesuai target.

“Malam hari tekanannya sudah sangat baik. Sekarang tinggal penyesuaian di dalam kompleks, agar alirannya bisa maksimal sampai ke rumah-rumah warga,” ujarnya.

Ketua RT setempat menyebut langkah Pemkot Makassar dan PDAM sebagai “terobosan yang membawa keadilan sosial bagi warga NTI.”

Ia berharap rencana peremajaan jaringan internal perumahan bisa segera terealisasi agar seluruh warga benar-benar terbebas dari ketergantungan pompa.

Tak hanya di wilayah timur, Appi juga mengungkapkan bahwa PDAM kini menyiapkan pembangunan pipa berdiameter 1.000 milimeter di kawasan utara Makassar yang akan melayani sekitar 60 ribu warga terdampak.

“Setelah timur, giliran utara yang kami perbaiki. Prinsipnya, semua warga harus menikmati layanan yang sama,” tambahnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news