KLIKPOSITIF – Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional Tahun 2025 tidak hanya menjadi ajang penghargaan bagi para sineas, tetapi juga panggung refleksi filosofis mengenai kedudukan seni dalam ajaran Islam. Acara penganugerahan yang sukses dan meriah ini dilaksanakan pada Senin, 10 November 2025, di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta.
Acara ini digagas oleh Subdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama RI.
Kehadiran Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menjadi puncak acara, di mana beliau menyampaikan pandangan mendalam mengenai keterkaitan antara seni dan agama Islam.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi terhadap jumlah peserta kompetisi yang naik daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Film ini adalah sebuah karya seni. Dan di dalam Islam, itu sangat compatible kalau kita bicara tentang seni. Penganugerahan Kompetisi Film Islami oleh Kementerian Agama kali ini semakin banyak pesertanya dibanding dengan tahun-tahun yang lampau,” ujar Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.
Pernyataan tersebut menempatkan sinema Islami yang diperlombakan dalam kompetisi ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebagai upaya strategis untuk terus menyebarkan nilai-nilai Keislaman lewat cara yang kekinian, seperti film.
Menteri Agama juga secara spesifik menekankan pentingnya adaptasi media dakwah, seperti video animasi, untuk menjangkau kalangan milenial yang lebih tertarik pada pendekatan visual dan kreatif. Kedepannya Kementerian Agama RI juga berharap kompetisi semacam ini bisa berjalan lebih profesional dan melibatkan banyak pihak.
“Barangkali yang akan datang, kami bisa lebih membuka secara profesional. Mungkin nanti ada final nominasinya siapa, kemudian kita pilih mana yang terbaik dengan melibatkan lembaga-lembaga tertentu yang bisa berkontribusi,” tutupnya.
Film Membawa Pencerahan dan Optimisme
Menyambut arahan tersebut, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menggarisbawahi bahwa kompetisi ini adalah perwujudan nyata dari dorongan Kementerian Agama RI terhadap pendekatan dakwah yang kekinian. Ia melihat film sebagai instrumen penting dalam membangun masa depan yang optimis.
“Film merupakan tontonan, tapi juga memiliki tuntunan bagi kita semua. Film Islami merupakan medium strategis untuk menyebarkan pesan-pesan rahmatan lil alamin, melalui pendekatan seni estetik dan naratif. Kami berharap karya para sineas ini bisa memberikan manfaat bagi bangsa, dan menjadi bagian dari lahirnya generasi yang penuh dengan kreativitas dan menanamkan optimisme masa depan,” jelas Abu Rokhmad.
Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, juga menyampaikan hal yang serupa. Di era saat ini, film merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan keberagamaan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa ajaran Islam yang penuh nilai toleransi dan kemanusiaan dapat disampaikan dengan cara-cara yang indah dan kreatif, salah satunya melalui bahasa film,” jelasnya.
Kemenangan film-film dari berbagai daerah, seperti Film Dokumenter Braen (Jawa Tengah) dan Film Fiksi Cahaya untuk Nur (Sulawesi Tenggara), menunjukkan keberhasilan Kementerian Agama RI dalam mendorong penyebaran nilai keislaman yang sejuk dan kontekstual, yang dikemas dengan kreativitas sinematik yang tinggi.
Malam penganugerahan juga memvisualisasikan semangat moderasi beragama melalui seni. Penampilan Angklung Perempuan Indonesia dan Qasidah Kolaborasi “Bismillah” dari Provinsi Bali secara harmonis menyatukan warisan budaya dan nilai-nilai spiritual, membuktikan bahwa Islam Nusantara adalah agama yang merangkul keindahan seni dan budaya lokal.
Daftar Pemenang Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional 2025
Kepala Subdirektorat Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati, menjelaskan bahwa hasil penjurian yang ketat dengan lima kriteria utama, yaitu ide cerita, kekuatan pesan, alur cerita, kreativitas, dan teknik visualisasi.
Dari hasil penjurian yang ketat, berikut adalah daftar pemenang Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional:
Kategori film Dokumenter
- Juara 1: Braen (Jawa Tengah)
- Juara 2: Pekandeana Ana-ana Maelu (Sulawesi Tenggara)
- Juara 3: Kita Sadila (Lampung)
- Juara Harapan 1: Belangikhan (Lampung)
Kategori film Fiksi
- Juara 1: Cahaya untuk Nur (Sulawesi Tenggara)
- Juara 2: Cahaya Ilmu (Sumatra Utara)
Kategori film Animasi
- Apresiasi Kategori Film Animasi: Cahaya Ilahi (Jawa Timur)
Setiap pemenang akan mendapatkan sertifikat, plakat, serta uang apresiasi dari Kementerian Agama RI.

1 week ago
20


















































