Konversi Lahan Jadi Perumahan, Perparah Banjir di Wilayah Utara Makassar

6 hours ago 2
Konversi Lahan Jadi Perumahan, Perparah Banjir di Wilayah Utara MakassarIlustrasi Banjir di Makassar (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Makassar di awal November 2025 kembali mengungkap persoalan klasik banjir di wilayah utara, terutama di Kecamatan Biringkanaya.

Masifnya pembangunan perumahan di atas lahan resapan dan buruknya sistem drainase disebut memperparah kondisi genangan yang kini meluas ke sejumlah titik.

Camat Biringkanaya, Juliaman, menyoroti penyebab utama banjir di wilayahnya bukan hanya faktor curah hujan, tetapi juga menyempitnya lahan resapan akibat pembangunan perumahan baru yang masif di kawasan Paccerakkang, Katimbang, dan Bakung.

“Lahan serapan air semakin berkurang di Kecamatan Biringkanaya. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya pembangunan perumahan di atas resapan air,” ungkap Juliaman, Selasa (04/11).

Ia menambahkan, selain alih fungsi lahan, kebiasaan warga menutup drainase dan membuang sampah sembarangan turut memperburuk aliran air. Bahkan, sebagian drainase dijadikan lahan parkir oleh pelaku usaha di tepi jalan, sehingga fungsi penyerapan air nyaris hilang.

“Banyak yang menutup saluran drainase sehingga air tidak berjalan baik. Air akhirnya lari ke jalan, bukan ke drainase,” ujarnya.

Akibatnya, setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi, air langsung mengalir ke permukaan jalan tanpa sempat diserap tanah. Dalam beberapa jam, genangan bisa mencapai setengah ban mobil. Kondisi ini kerap terjadi di titik rawan seperti Jl Paccerakkang, Jl Katimbang, dan Kelurahan Bakung.

Juliaman menyebut, banjir kini semakin sering terjadi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia meminta warga untuk lebih disiplin menjaga lingkungan dan tidak menutup jalur air.

“Kami terus imbau warga agar tidak menutup drainase maupun membuang sampah sembarangan. Ini penting supaya aliran air bisa berfungsi optimal,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, beberapa wilayah mulai terdampak banjir dan angin kencang sejak Jumat lalu. Dua pohon tumbang dilaporkan di kawasan Manggala dan Jl Urip Sumoharjo, sementara genangan air setinggi 50 sentimeter menutup akses kendaraan di Jl Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Kepala BPBD Kota Makassar, M Fadli, mengatakan kondisi ini merupakan bagian dari fase transisi cuaca dari kemarau ke musim hujan yang kerap memicu risiko bencana hidrometeorologi.

“Ini kan kemarin ada kejadian beberapa pohon tumbang, mulai dari Manggala, sampai di Urip Sumoharjo. Kita juga pantau genangan di Paccerakkang,” ujarnya

Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah meningkatkan kesiapan personel dan melakukan pengecekan seluruh peralatan darurat. Selain itu, sistem peringatan dini banjir (EWS) mulai dipasang di beberapa lokasi strategis. Salah satunya di Sungai Kajang, Kecamatan Biringkanaya, untuk memantau kenaikan debit air secara real time. Dua titik tambahan tengah dalam proses pemasangan dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

Fadli menyebut, wilayah rawan banjir tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya, mencakup Manggala, Panakkukang, dan Biringkanaya. Titik-titik tersebut menjadi langganan genangan setiap kali intensitas hujan meningkat.

“Untuk titiknya hampir sama seperti tahun lalu. Ada Manggala di Blok 10, Biringkanaya sekitar Jl Katimbang, dan Sungai Tallo,” jelasnya.

BPBD juga merujuk peringatan BMKG yang memprediksi angin kencang serta hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Makassar dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan.

Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang, serta mengikuti informasi prakiraan cuaca dari BMKG. Selain itu, warga diharapkan tidak menutup saluran air dan menjaga kebersihan lingkungan.

Ia juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama untuk menekan dampak bencana di awal musim hujan ini.

“Kami terus ingatkan masyarakat untuk siaga dan menjaga lingkungan. Jangan tunggu genangan datang baru panik,” tutup Fadli.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news