Kukuhkan 45 Wisudawan/Ti dari Sekolah Lansia, Kaper BKKBN Sumbar: Menualah dengan Bahagia

3 weeks ago 19

Klikpositif Program September - iklan hayati

PADANG, KLIKPOSITIF- Sumatra Barat (Sumbar) salah satu provinsi yang sudah memasuki fase Ageing Population, dengan persentase lansia sebanyak 10,67%.

Diketahui pada tahun 2021, Indonesia telah memasuki fase Negara dengan Penduduk Menua, yaitu negara dengan struktur penduduk usia tua “Ageing Population Country” karena persentase lansianya lebih 10%.

Pada tahun 2024, penduduk lansia Indonesia telah mencapai 12%. Jika di lihat dari Provinsi, terdapat 21 provinsi yang telah memasuki ageing population, termasuk provinsi Sumbar dengan persentase lansia sebanyak 10,67%.

Sedangkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2020 – 2050 mencatat penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16% menjadi 14,61% pada tahun 2045 (Bappenas dan BPS, 2023). Tidak hanya penduduk lansia usia 60 tahun keatas yang mengalami peningkatan, usia harapan hidup penduduk lansia tua (80 tahun ke atas) juga akan mengalami peningkatan hingga mencapai 426 juta pada tahun 2050.

Saat ini rata-rata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang selalu meningkat, yang dari tahun sebelumnya 72,13 tahun (72 tahun 1 bulan 17 hari) menjadi 72,39 tahun (72 tahun 4 bulan 20 hari).

Kepala BKKBN Sumbar Mardalena Wati Yulia mengatakan, fenomena penuaan penduduk (Ageing Population) adalah hasil dari upaya dalam pengendalian kelahiran yang dibarengi meningkatnya pembangunan kesehatan.

“Sehingga terjadinya penurunan angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan hidup seseorang, dan juga karena penurunan angka kematian bayi, peningkatan akses pendidikan, terciptanya lapangan kerja serta mudahnya masyarakat mengakses fasilitas kesehatan,” ungkap Mardalena, usai kegiatan Wisuda Sekolah Lansia BKKBN Sumbar, Selasa 28 September 2025 di Padang.

Kementerian Kemendukbangga/BKKBN memiliki Program “Quick Win” yaitu 5 program unggulan yang dirancang untuk memberikan dampak yang cepat dan signifikan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga. Program tersebut adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Super Apps Keluarga dan Lansia Berdaya (SIDAYA).

“Sekolah lansia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan keluarga Lansia dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan Lansia,” tambah Mardalena.

Keluaran dari adanya sekolah lansia di kelompok adalah untuk mewujudkan Lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat) melalui 7 dimensi lansia tangguh yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi professional vokasional dan dimensi lingkungan.

Sehingga melalui sekolah lansia dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Dengan adanya sekolah lansia mampu mendorong lansia dalam upaya menjaga kesehatannya dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga dapat menghindarkan lansia dari depresi.

Melalui kegiatan ini diharapkan semua peserta wisuda  dapat menjadi Lansia  yang SMART – Sehat Mandiri Aktif Produktif dan Bermartabat, dan berbagi ilmu kepada keluarga dan lingkungan.

Kaper juga berharap, usai diwisuda para lansia tetap menjaga silahturahmi dan hubungan baik. Bisa melalui arisan bulanan atau agenda jalan-jalan ke tempat wisata bersama-sama, dan tentunya menua dengan bahagia.

Salah satu Wisudawati tertua dari sekolah lansia Martini 81 Tahun, dari sekolah lansia Bangau Putih Parupuak Tabiang mengaku sangat gembira bisa masuk ke sekolah lansia karena bisa berbincang dengan banyak lansia lainnya.

“Kalau di rumah terus bosan, di sekolah lansia saya bisa bercerita, tertawa, olahraga bersama. Kegiatannya menyenangkan, tidak hanya di dalam ruangan, kadang di luar ruangan sambil jalan-jalan dengan lansia lainnya,” jelas Martini.

Selama acara wisuda, tampak semua lansia sumringah tertawa bersama teman lainnya. Mereka saling bercerita, dan menyusun agenda untuk pertemuan, silahturahmi berikutnya.

Wisudawan Sekolah Lansia  tahun 2025 ini berjumlah 45 orang, yang berasal dari 11 Kecamatan yang ada di Kota Padang.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news