KabarMakassar.com — Akademi Multimedia Indonesia dan Lembaga Pendidikan Multimedia Indonesia (AMI–LPMMI) menggelar kuliah perdana di Bikin-Bikin Creative Hub No. 2, Nipah Park Lantai 1, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (18/12).
Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya proses akademik AMI dengan fokus utama pada penguatan skill multimedia dan digital yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Kuliah perdana tersebut menghadirkan Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah serta Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Dr. Sulistyo, sebagai keynote speaker. Kehadiran pejabat nasional di bidang keamanan siber ini menegaskan pentingnya literasi digital dan penguasaan teknologi di tengah pesatnya transformasi digital.
Direktur Akademi Multimedia Indonesia, Hajriana Ashadi, menjelaskan bahwa pendirian AMI berangkat dari kegelisahan melihat perkembangan dunia digital yang bergerak sangat cepat.
Menurutnya, masyarakat khususnya generasi mudaberada pada persimpangan antara tertinggal atau mampu berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi.
“Perkembangan digital sangat pesat. Kita bisa tertinggal, tapi juga bisa sejajar jika dibarengi dengan skill dan pengetahuan multimedia yang tepat. Karena itu, AMI hadir untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Hajriana.
Ia menyebutkan, AMI membuka empat program studi utama yang dirancang berbasis kebutuhan dunia kerja, yakni Artificial Intelligence (AI), Social Media Specialist, Cyber Security, serta Broadcasting dan Jurnalistik. Seluruh kurikulum dirancang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga praktik dan penguatan kompetensi.
“Lapangan pekerjaan hari ini tidak cukup hanya mengandalkan teori. Dunia kerja menuntut skill yang konkret. Karena itu, di AMI soft skill dan hard skill berjalan beriringan,” tegasnya.
Kuliah perdana ini juga diisi oleh pemaparan dari Damar Juniarto, dosen AMI–LPMMI, yang menekankan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi tantangan era digital, termasuk isu keamanan data, etika bermedia, dan profesionalisme di ruang digital.
Penguasaan multimedia dan teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar agar generasi muda mampu beradaptasi dan bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
“Ini bukan sekadar tantangan, tetapi juga peluang. Generasi sekarang harus hadir sebagai inovator yang punya kerangka skill yang kuat dan relevan,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Group AMI–LPMMI, Upi Asmaradhana, menegaskan pentingnya pendidikan berbasis teknologi digital, siber, dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bekal utama generasi muda menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks.
Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan akademik AMI–LPMMI akan digelar di sejumlah kota besar, antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Pontianak, Pekanbaru, dan Makassar sebagai salah satu titik awal. Menurutnya, AMI–LPMMI dihadirkan sebagai ruang pembelajaran untuk mengasah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang teknologi digital, keamanan siber, dan AI yang tengah berkembang pesat.
Upi juga menyampaikan bahwa proses perkuliahan reguler AMI–LPMMI dijadwalkan mulai Maret 2026. Setiap angkatan akan dibatasi maksimal 35 mahasiswa guna menjaga kualitas pembelajaran yang lebih intensif dan personal.
“Kami memang membatasi jumlah mahasiswa karena proses belajar kami dibuat kecil dan intens. Ruang kelasnya terbuka, tidak selalu di gedung besar, bahkan bisa berlangsung di ruang-ruang kreatif seperti kafe agar suasana belajar tidak monoton,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa tantangan generasi saat ini sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Jika generasi terdahulu menghadapi persoalan konvensional, maka Generasi Z dan Generasi Alpha dihadapkan pada tantangan global berbasis teknologi, data, dan digitalisasi.
“Tantangan ke depan bukan lagi tantangan seperti yang kami hadapi dulu. Sekarang ini adalah era Generasi Z dan Generasi Alpha, dengan tantangan yang jauh lebih kompleks,” katanya.
Upi berharap keberadaan AMI–LPMMI dapat menjadi bagian dari kontribusi nyata dunia pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di bidang multimedia dan teknologi digital.
“Insyaallah apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Selamat bekerja dan selamat belajar kepada seluruh civitas akademika,” terangnya.
Lebih lanjut, Upi Asmaradhana turut mengucapkan terima kasih kepada Deputi BSSN, Dr Sulistyo yang telah hadir, pihak yayasan dan seluruh civitas akademika yang telah mempersiapkan kegiatan kuliah perdana dengan baik, serta kepada mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikannya di AMI–LPMMI.
“Saya mengucapkan terima kasih yang luar biasa, rasa hormat, dan kebanggaan kepada Bapak Sulistyo yang telah meluangkan waktunya hadir di Makassar. Ini adalah kunjungan perdana dan akan berlanjut ke tujuh kota di Indonesia,” pungkas Upi.

















































