LONTARA+ Jadi Andalan Transformasi Digital Makassar di Ajang Top Digital Awards 2025

13 hours ago 3

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pionir transformasi digital di Indonesia.

Melalui inovasi unggulannya Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (LONTARA+), Pemkot Makassar tampil percaya diri dalam ajang bergengsi Top Digital Awards 2025, yang menjadi barometer nasional bagi keberhasilan instansi pemerintah dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam sesi penjurian tingkat nasional yang digelar secara virtual oleh Majalah IT Works, Senin (03/11).

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), memaparkan langsung keunggulan dan dampak nyata aplikasi Makassar Super Apps LONTARA+ di hadapan dewan juri profesional. Dari Balai Kota Makassar, Appi didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Dr. Muhammad Roem.

Ia menjelaskan bahwa LONTARA+ merupakan hasil konsolidasi besar-besaran dari ratusan sistem digital milik perangkat daerah di lingkup Pemkot Makassar. Langkah ini dilakukan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel, sekaligus memperkuat konektivitas antara pemerintah dan warga.

“Kami membangun satu platform yang menyatukan seluruh aplikasi pemerintah kota dalam satu sistem terpadu bernama LONTARA+. Sebelumnya, ada 358 aplikasi yang berjalan sendiri di masing-masing SKPD. Kini semuanya terintegrasi,” ungkap Appi.

Penamaan LONTARA+, kata Appi, bukan sekadar simbol digitalisasi, tetapi juga penghormatan terhadap sejarah lokal Makassar. Lontara adalah aksara tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas dan peradaban masyarakat Makassar sejak abad ke-16.

“Nama ini kami pilih karena memiliki makna filosofis mendalam menyatukan masa lalu dan masa depan Makassar dalam satu platform digital,” ujar Appi.

Melalui LONTARA+, Pemkot Makassar berupaya menghadirkan sistem pelayanan publik yang cepat, mudah diakses, dan bebas dari birokrasi berbelit.

Aplikasi ini kini menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk mengurus berbagai kebutuhan administratif, mulai dari kependudukan, perizinan usaha, pengaduan infrastruktur, pendidikan, bantuan sosial, hingga informasi publik secara real time.

“Kami ingin LONTARA+ menjadi simbol pemerintahan yang benar-benar hadir di tengah masyarakat pemerintahan yang mendengar, merespons, dan menindaklanjuti setiap aspirasi warga,” tegasnya.

Salah satu fitur andalan dalam LONTARA+ adalah fitur aduan masyarakat, yang menjadi tolak ukur efektivitas layanan publik. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, sistem ini telah merekam 820 laporan masyarakat, di mana 746 telah ditindaklanjuti, 71 masih dalam proses, dan 3 aduan ditangguhkan karena alasan administratif.

“Sebelum ada LONTARA+, kami tidak bisa menghitung secara akurat jumlah aduan dan tindak lanjutnya. Kini, semua bisa dipantau secara transparan dan terukur,” paparnya.

Appi menegaskan, pengembangan LONTARA+ versi 2.0 saat ini telah menghadirkan sistem umpan balik (feedback) otomatis dari masyarakat yang langsung diteruskan ke dinas terkait. Hal ini mempercepat waktu respon, meningkatkan transparansi, dan memperkuat akuntabilitas birokrasi.

Selain mempercepat pelayanan, integrasi digital ini juga berperan penting dalam pencegahan pungutan liar dan praktik korupsi. Dengan seluruh proses terekam secara digital, Pemkot Makassar dapat mengawasi jalannya layanan publik dengan data yang lebih akurat dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua bentuk pelayanan publik di Makassar bebas pungli dan dapat dipertanggungjawabkan. LONTARA+ menjadi alat kontrol yang kuat,” ujar Appi.

Dalam jangka panjang, Pemkot Makassar menargetkan pengembangan LONTARA+ mencakup layanan pariwisata, kesehatan, kebencanaan, transportasi, serta pendidikan. Seluruh pengembangan dilakukan secara bertahap melalui Focus Group Discussion (FGD) dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan aplikasi ini menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

“Dari hasil FGD, kami tahu masyarakat butuh jalur cepat untuk menyampaikan keluhan. LONTARA+ menjawab kebutuhan itu dengan sistem yang efisien dan tanggap,” tambah Appi.

Sebelum tampil di ajang Top Digital Awards, LONTARA+ juga telah mengukir prestasi di CNN Indonesia Awards 2025, sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi pelayanan publik berbasis teknologi yang dihadirkan Pemkot Makassar.

Ajang Top Digital Awards 2025 sendiri diikuti oleh ratusan instansi pemerintah, lembaga, dan perusahaan nasional yang dinilai berhasil mengimplementasikan transformasi digital untuk peningkatan kinerja dan daya saing. Penjurian dilakukan secara virtual selama 75 menit, meliputi presentasi inovasi digital, pendalaman teknis, serta evaluasi nilai tambah dan keberlanjutan program.

Gelaran nasional ini juga melibatkan para pakar dari Dewan TIK Nasional, Aptikom, Aspekindo, Infocom, serta akademisi dari berbagai universitas ternama di Indonesia.

Appi menegaskan, ajang ini bukan semata-mata tentang penghargaan, tetapi juga ruang pembelajaran antarinstansi untuk terus memperkuat inovasi pelayanan publik.

“LONTARA+ bukan hanya aplikasi, tapi wujud nyata dari semangat kolaborasi dan digitalisasi yang kami bangun di Makassar. Kami ingin semua warga merasakan kemudahan dalam satu genggaman,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news