4 hours ago
2
Kacang jadi salah satu makanan pemicu alergi. / Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak biasa terhadap suatu zat dalam makanan. Salah satu gejala umum dari alergi makanan adalah gatal-gatal pada kulit.
Beberapa makanan dapat memicu reaksi alergi ini karena kandungan protein tertentu yang bisa diidentifikasi sebagai zat berbahaya oleh tubuh. Berikut adalah beberapa makanan yang sering memicu alergi gatal dan penjelasan mengapa hal ini terjadi.
- Kacang-Kacangan
Kacang tanah, kacang almond, dan kacang-kacangan lainnya adalah pemicu alergi makanan yang umum. Pada orang yang alergi, sistem kekebalan tubuh mereka menganggap protein yang ada dalam kacang sebagai ancaman, yang menyebabkan pelepasan histamin yang memicu gejala alergi seperti gatal-gatal. Reaksi ini bisa sangat parah dan bahkan menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mengancam jiwa.
Penyebab Gatal
Kandungan protein di dalam kacang-kacangan (seperti ara h1 pada kacang tanah) bisa dikenali sebagai alergen oleh tubuh, memicu pelepasan histamin yang menstimulasi gatal pada kulit.
- Makanan Laut (Udang, Kepiting, Lobster)
Makanan laut seperti udang, kepiting, dan lobster mengandung protein yang sangat dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Alergi terhadap makanan laut seringkali disertai dengan gatal-gatal, terutama pada kulit yang terpapar langsung dengan air atau makanan laut.
Penyebab Gatal
Sistem kekebalan tubuh seseorang yang alergi terhadap makanan laut akan menghasilkan antibodi imunoglobulin E (IgE) yang berfungsi melawan protein alergen dalam makanan laut, menghasilkan reaksi gatal-gatal pada kulit.
- Telur
Telur, terutama putih telur, adalah salah satu sumber alergi makanan pada anak-anak. Protein dalam telur, seperti ovalbumin, dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, menyebabkan gatal-gatal pada kulit, bengkak, atau bahkan sesak napas.
Penyebab Gatal
Protein dalam telur dapat menyebabkan tubuh melepaskan histamin yang memperluas pembuluh darah dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit serta reaksi alergi lainnya.
- Susu (Laktosa atau Protein Susu)
Alergi terhadap susu terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu, seperti kasein dan whey. Meskipun intoleransi laktosa lebih sering menyebabkan masalah pencernaan, alergi terhadap protein susu dapat menyebabkan gejala kulit seperti gatal, ruam, dan bahkan eksim.
Penyebab Gatal
Protein susu yang tidak dapat diproses oleh tubuh memicu pelepasan histamin, yang menyebabkan peradangan pada kulit dan reaksi gatal.
- Gandum (Alergi Terhadap Gluten)
Alergi terhadap gandum atau gluten, yang terkandung dalam tepung gandum, menyebabkan tubuh merespon protein gluten dengan melepaskan zat kimia seperti histamin yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan pembengkakan pada kulit.
Penyebab Gatal
Pada individu dengan alergi gandum atau penyakit celiac, tubuh menganggap gluten sebagai ancaman, memicu reaksi imun yang dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan gejala gatal.
- Buah-Buahan (Apel, Pisang, Kiwi, dll.)
Beberapa buah, seperti apel, pisang, kiwi, stroberi dan pisang, mengandung alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Alergi terhadap buah-buahan bisa menyebabkan gatal-gatal pada mulut, bibir, atau bahkan seluruh tubuh.
Penyebab Gatal
Buah-buahan tertentu mengandung protein yang mirip dengan protein yang ditemukan pada serbuk sari tumbuhan. Pada orang dengan alergi silang (pollen-food syndrome), sistem imun salah mengenali protein ini sebagai alergen, memicu gatal pada kulit.
- Tomat
Tomat adalah salah satu makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Meskipun jarang, tomat mengandung protein yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, terutama pada orang yang memiliki sensitivitas terhadap solanin, senyawa yang terkandung dalam tomat.
Penyebab Gatal
Reaksi alergi terhadap tomat sering dikaitkan dengan protein yang terkandung di dalamnya, yang bisa memicu pelepasan histamin, yang akhirnya menyebabkan gatal-gatal atau ruam.
- Biji-bijian (Seperti Wijen dan Biji Bunga Matahari)
Biji-bijian, seperti biji wijen, biji bunga matahari, dan biji chia, sering kali dapat memicu reaksi alergi. Reaksi alergi terhadap biji-bijian bisa menyebabkan gejala berupa gatal-gatal pada kulit, pembengkakan, dan bahkan kesulitan bernapas.
Penyebab Gatal
Biji-bijian mengandung protein yang dapat dikenali sebagai alergen oleh sistem kekebalan tubuh. Reaksi imun ini menghasilkan gejala alergi seperti gatal dan pembengkakan pada kulit.
- Produk Fermentasi (Tahu, Tempe, dan Makanan Lainnya)
Makanan fermentasi yang mengandung ragi atau jamur, seperti tempe, tahu, atau sauerkraut, kadang dapat menyebabkan alergi. Pada beberapa orang, alergi terhadap produk fermentasi ini menyebabkan reaksi kulit, termasuk gatal-gatal.
Penyebab Gatal
Makanan fermentasi sering mengandung histamin atau senyawa yang dapat memicu reaksi histamin pada orang yang sensitif, menyebabkan peradangan dan gatal pada kulit.
Cara Mengelola Alergi Gatal akibat Makanan
Jika Anda mengalami gejala alergi gatal setelah mengonsumsi makanan tertentu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola dan mengurangi reaksi tersebut:
- Hindari makanan pemicu: Jika sudah tahu makanan apa yang memicu alergi, hindari konsumsi makanan tersebut.
- Konsultasi dengan dokter atau ahli alergi: Untuk diagnosis yang tepat, dokter dapat membantu Anda mengidentifikasi makanan penyebab alergi dan memberikan saran mengenai pengelolaan alergi.
- Obat antihistamin: Jika gejala alergi ringan, obat antihistamin bisa membantu meredakan gatal dan peradangan pada kulit.
- Pentingnya pembaca label makanan: Pastikan untuk membaca label makanan dengan cermat untuk mengetahui kandungan yang mungkin memicu alergi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang makanan yang bisa memicu alergi gatal, Anda dapat lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Dari berbagai sumber
