Makassar Siapkan Rp4 Miliar Bangun Jalan di Perbatasan Manggala-Gowa

1 week ago 16
Makassar Siapkan Rp4 Miliar Bangun Jalan di Perbatasan Manggala-GowaKondisi Jalan Romang Tangayya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar memastikan pembangunan jalan beton di kawasan Romang Tangayya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala wilayah yang berada di perbatasan Makassar dan Gowa akan mulai dikerjakan pada tahun 2026.

Proyek ini menjadi bagian dari komitmen Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin untuk menghadirkan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke wilayah pinggiran dan terpencil.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, mengatakan bahwa proyek tersebut telah masuk dalam perencanaan tahun depan dengan alokasi anggaran sebesar Rp4 miliar.

Pekerjaan akan difokuskan pada ruas jalan sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan area permukiman warga hingga ke titik perbatasan Makassar–Gowa.

“Kami bersama Pak Wali sudah meninjau langsung lokasi di Romang Tangayya. Panjang ruas yang akan dikerjakan sekitar tiga kilometer dengan anggaran sekitar Rp4 miliar. Fokusnya dari pemukiman warga sampai ke perbatasan dulu,” jelas Zuhaelsi, Rabu (12/11).

Ia menjelaskan, jalur yang akan dibangun tersebut masih menjadi satu-satunya akses utama warga yang tinggal di wilayah perbatasan. Selama ini, masyarakat harus memutar jauh melewati Jalan Poros Samata, Kabupaten Gowa, dengan jarak tempuh mencapai enam kilometer.

Kondisi medan yang licin dan sempit membuat kendaraan sulit melintas, apalagi di musim hujan. Untuk itu, Dinas PU menyiapkan rencana pembangunan dengan konstruksi jalan beton selebar 1,5 meter agar lebih kuat dan tahan lama.

“Medannya memang berat, tapi bisa dikerjakan. Kita akan gunakan konstruksi beton supaya lebih kuat. Tantangan utamanya nanti di mobilisasi alat dan material, karena aksesnya cukup terbatas,” ungkapnya.

Selain perbaikan jalan, proyek ini juga akan dilengkapi dengan penataan saluran drainase di sekitar kawasan. Namun, sesuai arahan Wali Kota Makassar, fokus utama pengerjaan tahap pertama tetap pada pembukaan dan pengecoran jalan.

“Salurannya nanti juga akan kita tata, tapi prioritas pertama tetap jalan. Kalau aksesnya sudah bagus, aktivitas warga otomatis lancar,” kata Zuhaelsi.

Proyek ini juga merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat setempat yang selama ini mengalami kesulitan transportasi dan keterbatasan akses ke layanan publik. Pemerintah Kota Makassar memastikan pembangunan dilakukan sesuai kewenangan daerah, karena kawasan Romang Tangayya masih termasuk wilayah administratif Makassar.

“Ini memang wilayah Makassar, jadi sudah menjadi tanggung jawab kami untuk membangun. Tujuannya agar warga di daerah terpencil juga bisa menikmati akses jalan yang layak,” tutur Zuhaelsi.

Ia menambahkan, meski medannya berat dan menantang, pihaknya akan menyiapkan langkah teknis agar pembangunan berjalan lancar dan efisien. Pemerintah juga tengah mengkaji pola pengerjaan bertahap untuk memudahkan mobilisasi alat berat dan bahan bangunan ke lokasi proyek.

“Kita akan atur strategi pelaksanaannya, karena kondisi medan cukup menantang. Tapi yang jelas, proyek ini bisa dikerjakan dan manfaatnya akan langsung dirasakan warga,” pungkasnya.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata pemerataan pembangunan yang tidak hanya berpusat di kawasan perkotaan. Ia menilai, wilayah-wilayah perbatasan seperti Tamangapa dan Manggala juga harus mendapatkan perhatian yang sama.

“Kota Makassar bukan hanya Losari dan pusat bisnis. Warga di Tamangapa, Manggala, dan wilayah perbatasan lainnya juga berhak menikmati pembangunan yang sama. Ini bentuk keadilan sosial yang ingin kita hadirkan,” ujar Appi, sapaan akrabnya.

Menurut Appi, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan drainase adalah kebutuhan paling mendasar yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Dengan akses jalan yang lebih baik, masyarakat di kawasan perbatasan diharapkan dapat lebih mudah beraktivitas dan menggerakkan ekonomi lokal.

“Kalau kita mau Makassar maju secara merata, maka daerah pinggiran dan perbatasan harus jadi prioritas. Itulah yang sedang kita lakukan,” tegasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news